Investor Asing Jual Saham, IHSG Dibuka Anjlok ke 6.126,48

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih melemah dengan turun 26,8 poin atau 0,44 persen ke 6.126,48.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Nov 2019, 09:13 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 09:13 WIB
Ilustrasi IHSG 2
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka jatuh pada perdagangan Kamis pekan ini. Investor asing jual saham Rp 13,26 miliar di pasar reguler.

Pada prapembukaan, Kamis (21/11/2019), IHSG anjlok 19,34 poin atau 0,31 persen ke level 6.135,76. IHSG melanjutkan pelemahan pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih melemah dengan turun 26,8 poin atau 0,44 persen ke 6.126,48.

Demikian pula, indeks saham LQ45 melemah 0,47 persen ke posisi 979,95. Sebagian besar indeks saham acuan juga bergerak melemah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.137,27 dan terendah di 6.122,29. Sebanyak 111 saham melemah dan 73 saham menguat. Sedangkan 115 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 17.941 kali dengan volume perdagangan 170 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 117,7 miliar.

Investor asing jual saham Rp 13,26 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.105 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Sektor yang melemah paling dalam yaitu sektor aneka industri dengan turun 1,22 persen.

Kemudian disusul sektor keuangan yang turun 0,74 persen dan sektor manufaktur melemah 0,59 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain DEAL yang turun 25 persen ke Rp 366 per saham, PURE turun 25 persen ke level Rp 270 per saham dan JSKY turun 24,79 persen ke Rp 176 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain ARTA naik 23,33 persen ke Rp 444 per saham, PICO naik 12,98 persen ke Rp 5.125 per saham, dan CITY naik 12,61 persen ke Rp 730 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IHSG Berpeluang Menguat Menanti Putusan Suku Bunga BI

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Petugas Dinas Pertamanan berdiri dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dua analis sepakat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menghijau di pasar saham hari ini.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan, investor akan cenderung wait and see jelang penetapan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Kendati begitu, secara teknikal rentang pelemahan memang sudah sangat terbatas. Sebabnya, indeks berpeluang rebound dalam jangka pendek.

"Pergerakan masih cukup terbatas ditekan oleh ketidakpastian dari sentimen global. Tetapi IHSG berpotensi menguat di 6.130-6.173," tuturnya Kamis (21/11/2019).

Melanjutkan, Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai Bank Indonesia akan menahan suku bunga 7day repo rate di level 5,0 persen.

Dari global, kekhawatiran baru bagi pasar kesepakatan fase pertama antara Amerika Serikat-China akan semakin jauh. Saat ini pasar juga akan cenderung wait and see jelang rilis risalah dari pertemuan Fed.

"Di tengah kondisi ini, kami masih meproyeksi IHSG akan bergerak melanjutkan penguatannya dengan support 6125-6200," paparnya.

Saham-saham yang masih menarik secara teknikal diantaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Kemudian saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), serta saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya