Awal Pekan, IHSG Dibuka Dua Arah

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.875,67 dan terendah di 5.861,66.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Feb 2020, 09:11 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 09:11 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Nilai tukar rupiah di angka 13.685 per dolar AS.

Pada prapembukaan perdagangan, Senin(17/2/2020), IHSG turun 3,03 poin atau 0,05 persen ke level 5.863,91. Namun pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 8,71 poin atau 0,07 persen ke level 5.869,99.

Indeks saham LQ45 juga turun 0,11 persen ke posisi 953,19. Seluruh indeks saham acuan bergerak variatif.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.875,67 dan terendah di 5.861,66.

Sebanyak 84 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 43 saham melemah dan 113 saham lainnya diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 8.470 kali dengan volume perdagangan 191,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 111,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 21,69 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.685 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor barang perkebunan yang naik 0,28 persen, sektor industri dasar naik 0,21 persen dan sektor perdagangan naik 0,14 persen.

Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 0,28 persen. Kemudian disusul oleh barang konsumsi yang anjlok 0,22 persen dan sektor pertambangan turun 0,20 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain MINA turun 34,76 persen menjadi Rp 107 per lembar saham, PAMG melemah 9,29 persen menjadi Rp 127 per lembar saham dan TOPS tertekan 12,79 persen menjadi Rp 75 per lembar saham

Sedangkan saham-saham yang menguat diantaranya ASPI yang melonjak 69,52 persen ke Rp 178 per lembar saham, ERTX menguat 34,23 persen ke Rp 149 per lembar saham dan GLOB naik 24,82 persen ke Rp 342 per lembar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Pekan Lalu

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu terus berada di zona hijau meskipun sempat menginjak zona tersebut pada perdagangan siang. IHSG harus ditutup melemah jelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (14/2/2020), IHSG ditutup turun tipis 5 poin atau 0,09 persen ke posisi 5.866,94. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,03 persen ke posisi 953,95.

Selama perdagangan pada Jumat ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.890,02 dan terendah 5.843,43.

Sebanyak 207 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 163 saham menguat dan 152 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 355.899 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun.

Investor asing beli saham Rp 361 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.675.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar justru berada di zona hijau. Hanya ada tiga sektor yang tertekan yaitu sektor infrastruktur yang anjlok 1,62 persen, sektor keuangan yang melemah 0,56 persen dan sektor pertambangan turun 0,29 persen.

Saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG di zona merah diantaranya MINA yang turun 24,77 persen ke Rp 164 per lembar saham, SSTM melemah 23,60 persen ke Rp 382 per lembar saham dan GLOB turun 23,46 persen ke Rp 274 per lembar saham.

Sedangkan saham yang menguat antara lain DADA naik 69,61 persen ke Rp 173 per saham, AYLS naik 24,56 persen ke Rp 284 per saham dan STTP naik 23,67 persen ke Rp 5.800 per saham. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya