Bursa Berjangka AS Melonjak 250 Poin Usai Kejatuhan Sektor Teknologi

Saham Amazon, Apple, Microsoft dan Facebook terkapar dan mendorong indeks Nasdaq turun 3,3 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Sep 2020, 06:15 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2020, 06:00 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Berjangka AS naik dalam perdagangan pada hari Senin malam setelah saham-saham teknologi mengalami aksi jual terpuruk dalam lima bulan terakhir.

Mengutip CNBC, Selasa (8/9/2020), indeks Dow Jones Industrial Average futures naik sekitar 250 poin. Sedangkan &P 500 futures naik 0,5 persen. Untuk nasdaq 100 futures naik 0,2 persen.

Bursa saham AS baru saja mengalami tekanan yang cukup dalam dan meghentikan kenaikan beruntun dalam lima pekan karena tekanan yang cukup dalam di sektor teknologi. Saham-saham

Saham Amazon, Apple, Microsoft dan Facebook terkapar dan mendorong indeks Nasdaq turun 3,3 persen dan merupakan pelemahan terbesar sejak Maret.

Dow Jones dan S&P 500 turun 1,8 peren dan 2,3 persen pada minggu lalu. Masing-masing membukukan kerugian mingguan terbesar sejak Juni.

Banyak orang percaya bahwa pelemahan saham-saham teknologi tersebut karena telah terjadi bubble akibat pembelian agresif saham-saham tersebut.

Pada perdagangan senin, bursa saham AS atau Wall Street tutup untuk memperingati Hari Pekerja. Oleh sebab itu yang dibuka hanya bursa saham berjangka saja.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Perdagangan Sebelumnya

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Pada perdagangan Sebelumnya, bursa saham di Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Ini setelah sesi perdagangan yang fluktuatif di mana saham-saham yang akan diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi mencoba mengimbangi penurunan tajam saham emiten teknologi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (9/5/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup 159,42 poin lebih rendah atau 0,6 persen ke level 28.133,31. Pada satu titik, rata-rata 30 saham di Dow Jones turun sebanyak 628,05 poin atau 2,2 persen. Dow juga menguat sesaat pada hari Jumat.

 

S&P 500 turun 0,8 persen menjadi 3.426,96, tetapi menutup sesi rendahnya. Indeks saham ini turun 3,1 persen pada sesi terendah dan secara singkat diperdagangkan positif sepanjang hari itu.

Sementara Nasdaq Composite turun 1,3 persen menjadi 11.313,13, tetapi juga ditutup jauh di atas titik terendahnya.

Saham Boeing naik lebih dari 1 persen, sedangkan saham bank menguat secara luas. JPMorgan Chase dan Citigroup masing-masing naik 2,2 persen dan 2 persen. Bank of America naik 3,4 persen. Wells Fargo naik 1,1 persen. Karnaval operator kapal pesiar naik 5,4 persen dan United Airlines naik 2,2 persen.

“Kami akhirnya mungkin melihat beberapa rotasi yang dapat mengarah pada kepemimpinan pasar baru,” kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities.

Saham perusahaan teknologi besar ditutup melemah. Facebook, Amazon, dan Alphabet turun lebih 2 persen. Netflix turun 1,8 persen dan Microsoft turun 1,4 persen.

Namun, Apple menutup perdagangan dengan naik 0,1 persen setelah jatuh sebanyak 8,3 persen. Tesla juga menghapus penurunan lebih dari 8 persen dan mengakhiri sesi perdagangan dengan naik 2,8 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya