187 Saham Menguat, IHSG Dibuka Dua Arah

IHSG berada di zona hijau pada awal perdagangan Jumat pekan ini

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Sep 2020, 09:13 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 09:13 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Namun sebelum bergerak ke sona hijau, IHSG sempat menyentuh zona merah terlebih dahulu.

Pada prapembukaan perdagangan Jumat (18/9/2020), IHSG turun tipis 1 poin atau 0,02 persen ke level 5.037,36. Saat awal perdagangan, IHSG kemudian naik 20 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.058,42. Sementara indeks saham LQ45 juga naik 0,23 persen ke posisi 777,32.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.061,72. Sedangkan terendah 5.036,33.

Sebanyak 187 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 54 saham melemah dan 110 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 36.979 kali dengan volume perdagangan 701,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 406,5 miliar.

Tercatat, investor asing menjual saham di pasar regular mencapai Rp 46,2 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.805 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, mayoritas berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,01 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang naik 0,9 persen dan sektor barang konsumsi yang naik 0,87 persen.

Saham-saham IHSG yang menguat antara lain, YPAS naik 24,48 persen ke Rp 478 per lembar saham. Kemudian SKBM naik 23,67 persen ke Rp 418 per saham dan KIJA naik 23,64 ke Rp 202 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain PGJO turun 8,33 persen ke Rp 33 per lembar saham, ENZO yang turun 6,96 persen ke Rp 107 per lembar saham dan BESS turun 6,96 persen ke Rp 214 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Kemarin

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Investor asing jual saham Rp 445,12 miliar di pasar regular. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis(17/9/2020), IHSG ditutup melemah 20,08 poin atau 0,4 persen ke posisi 5.038,40. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 0,75 persen ke posisi 775,54.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.099,57 dan terendah 5.013,18.

Pada sesi penutupan pedagangan, 149 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 269 saham melemah sehingga menekan indeks. Di luar itu, 155 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 605.067 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 445,12 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.811.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok 1,59 persen. Kemudian disusul sektor keuangan turun 0,78 persen dan sektor pertambangan yang turun 0,7 persen.

Saham yang menguat antara lain AKSI yang naik 24,83 persen ke Rp 362 per lembar saham. Kemudian YPAS yang naik 23,87 persen ke Rp 384 per lembar saham dan AISA yang naik 22,61 persen ke Rp 244 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PGJO yang melemah 7,69 persen ke Rp 36 per lembar saham. Kemudian ARGO turun 6,94 persen ke Rp 1.610 per lembar saham dan TRJA turun 6,93 persen ke Rp 188 per lembar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya