Wall Street Melambung Meski Pilpres AS Belum Memperlihatkan Hasil

Donald Trump mengatakan kepada para pendukungnya di Gedung Putih sebelum pukul 02.30 bahwa dia tela memenangkan pilpres AS.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Nov 2020, 06:44 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 06:30 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Penguatan bursa saham di New York Amerika Serikat (AS) tersebut terjadi meskipun hasil pemilihan presiden (pilpres) AS belum terlihat.

Mengutip CNBC, Kamis (5/11/2020), Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 367,63 poin atau 1,3 persen menjadi 27.847,66. indeks ini sempat melonjak lebih dari 800 poin pada sesi awal sebelum memudar sedikit saat penutupan.

S&P 500 naik 2,2 persen atau 74,42 poin menjadi 3.443,44. Indeks acuan ini juga sempat naik 3,5 persen pada hari sebelumnya.

Untuk Nasdaq Composite yang sebagian besar berisikan saham-saham teknologi melonjak 3,9 persen atau 430,21 poin menjadi 11.590,78.

Para pelaku pasar sepertinya sudah tidak lagi memperhatikan pilpres AS antara petahana Donald Trump dan Joe Biden. Saat ini pelaku pasar justru memperhatikan atau berkonsentrasi dengan sentimen pertempuran senat, dimana peluang Partai Republik akan tetap memegang kendali.

"Saya pikir berita besar untuk pasar saat ini setidaknya seperti yang terlihat pada permulaan adalah bahwa tidak akan ada gelombang biru, yang umumnya mendukung pasar," kata Direktur Pelaksana Perdagangan Barclays, Mike Lewis. Biru adalah warna untuk Partai Demokrat.

"Saya pikir sentimen ke depan lebih kepada kebijakan The Fed daripada tentang politik, yang merupakan hal yang baik untuk pasar." tambah dia.

NBC News melaporkan Presiden Donald Trump diproyeksikan akan memenangkan pemilihan presiden di Florida, Indiana, Alabama, North Dakota dan Kentucky dan juga South Dakota, Arkansas dan Ohio.

Sedangkan Calon dari Demokrat Joe Biden diproyeksikan akan memenangkan di Maine, Vermont, Delaware, Maryland dan Massachusetts serta Colorado, New York dan Virginia.

Masih menurut NBC News, Joe Biden tampaknya tidak dapat mengambil alih North Carolina. Trump masih memimpin di negara bagian itu. Namun, Biden memimpin di Arizona dan Michigan.

Kedua kandidat mengklaim memenangkan pemilihan tersebut. "Saya ingin berbagi dengan Anda semua bahwa Joe Biden berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini dan dia akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya," kata manajer kampanye Biden Jen O'Malley Dillon.

Trump mengatakan kepada para pendukungnya di Gedung Putih sebelum pukul 02.30 bahwa dia memenangkan segalanya dan dia memang memenangkan pilpresini.

“Kami bersiap untuk perayaan besar. Kami memenangkan segalanya, dan tiba-tiba saja dibatalkan, "kata Trump.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Gerak Saham

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Saham perusahaan besar terkait teknologi melonjak dengan Apple dan Microsoft keduanya naik setidaknya 4 persen. Facebook juga melonjak 8,3 persen, sementara Alphabet dan Amazon keduanya melonjak lebih dari 6 persen.

Investor Wall Street mengaitkan pergerakan saham di sektor teknologi dengan sejumlah faktor, termasuk potensi Partai Republik untuk mempertahankan Senat sebagai hal positif karena potensi pajak capital gain yang lebih tinggi dari Partai Demokrat dapat membebani sektor teknologi yang memiliki pertumbuhan tinggi.

Wall Street mengalami reli kuat selama dua hari. Dengan kenaikan pada Rabu, S&P 500 dan Dow telah naik lebih dari 5 persen minggu ini, sementara Nasdaq yang sangat padat teknologi telah reli 6,2 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya