Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) masih lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis, (7/1/2021). Bahkan penguatan saham TGRA masuk top gainers atau menguat signifikan yang mendorong kenaikan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pada sesi I, IHSG menguat 1,1 persen ke posisi 6.132,53. Ada sebanyak 267 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 161 saham melemah dan 180 saham diam di tempat. Nilai transaksi harian Rp 9,7 triliun.
Mengutip data RTI, saham TGRA naik 11,45 persen atau 30 poin ke posisi Rp 292 per saham. Saham TGRA berada di level tertinggi Rp 320 dan terendah Rp 268 per saham. Total frekuensi perdagangan 26.622 kali dengan nilai transaksi Rp 123,8 miliar.
Advertisement
Sebelumnya, saham TGRA melonjak 34,36 persen ke posisi Rp 262 per saham pada Rabu, 6 Januari 2021. Saham TGRA berada di level tertinggi Rp 262 dan terendah Rp 200 per saham. Volume perdagangan 613,97 juta saham. Nilai transaksi Rp 155,7 miliar. Total frekuensi perdagangan 28.751 kali.
Selama periode 4-6 Januari 2021, saham TGRA naik 77,03 persen ke posisi Rp 262 per saham. Saham TGRA berada di level terendah Rp 138 dan tertinggi Rp 262. Volume perdagangan saham TGRA 1,45 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 299,4 miliar.
Penguatan saham TGRA di tengah kabar perseroan teken kerja sama pembangunan proyek energi baru terbarukan (EBT) dengan PT Waskita Karya Tbk. Nilai investasinya capai Rp 12,5 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Alasan Pilih Waskita
Presiden Direktur PT Terregra Asia Energy Tbk, Djani Sutedja menambahkan pemilihan Waskita sebagai kontraktor EPC dalam pembangunan 5 PLTMH dan 2 PLTA ini, karena Waskita memiliki reputasi yang tidak diragukan lagi untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar dan berkualitas.
Djani menuturkan 5 PLTMH yang berlokasi di Propinsi Sumatera Utara, telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN dengan kapasitas masing-masing 2x3.5 MW (2 proyek), 2x4.9 MW (1 proyek) dan 2x5MW (2 proyek) atau total kapasitas PLTMH adalah 42.98MW.
“Sedangkan 2 unit PLTA masing-masing dengan kapasitas 2x166MW dan 3x45MW atau total mencapai 467 MW telah selesai studi kelayakan dan perizinan lokasi,” ujar Djani, 6 Januari 2021.
Total kapasitas dari 7 hydro power plant tersebut adalah sebesar 509.98MW. Commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH 24 bulan dari saat pembangunan sedangkan untuk PLTA 36 bulan.
Djani Sutedja yang merupakan salah satu founders dari PT Terregra Asia Energy Tbk memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang energi di tanah air, selain pengalaman di bidang oil and gas dan tambang.
“Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik yang berasal dari sungai, matahari, angin dan biomassa; Terregra Asia Energy akan terus melakukan research and development untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pemenuhan kebutuhan EBT di Indonesia,” ujar Djani.
Advertisement