Euforia Program Vaksinasi COVID-19 Bikin IHSG Perkasa

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy menuturkan, ada sejumlah sentimen yang berdampak positif untuk IHSG pada awal pekan ini.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 11 Jan 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2021, 16:00 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket pada perdagangan saham Senin, (11/1/2021).  Hal tersebut dinilai didukung sentimen positif program vaksinasi COVID-19.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG naik dua persen atau 125,10 poin ke posisi 6.382,93. Indeks saham LQ45 mendaki 2,22 persen ke posisi 1.001,02. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Melihat hal ini, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy mengatakan ada beberapa sentimen yang membuat hal ini bisa terjadi, salah satunya vaksin COVID-19.

"Mestinya ada beberapa ya, pertama seperti vaksin datang ada euphoria, sekarang vaksin akan di gunakan minggu ini juga ada euphoria," ujar dia kepada Liputan6.com, Senin (11/1/2021).

Hal lain yang menjadi perhatian ialah investor retail yang mendominasi minggu ini. Budi menilai jumlah tersebut meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan tahun lalu.

"Lalu dollar atau rupiah yang menguat, dan kita akan kedatangan beberapa perusahaan besar di sektor otomotif, penghasil komoditas untuk baterai," ujarnya.

Pada 2021, ekonomi juga dinilai akan lebih baik dibandingkan 2020. Karena itu, devisa negara diprediksi mengalami peningkatan meski tak terlalu signifikan. Hal tersebut menjadi sentimen positif untuk IHSG.

"Kemudian cadangan devisa paling tidak naik walaupun tidak terlalu signifikan, jadi pertumbuhan ekonomi akan baik," tutur Budi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penutupan IHSG Sesi I pada 11 Januari 2021

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham, Senin, 11 Januari 2021.

Mengutip data RTI, pada penutupan sesi pertama, IHSG melonjak 81,01 poin atau 1,29 persen ke posisi 6.338,84. Indeks saham LQ45 menanjak 1,24 persen ke posisi 991,49. Sebagian besar indeks saham menguat. Demikian juga sektor saham kompak menguat. Sektor saham keuangan menguat 2,88 persen, dan memimpin penguatan sektor saham.

Disusul sektor saham perdagangan mendaki 1,64 persen dan sektor saham aneka industri naik 1,55 persen.

Ada 222 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 254 saham melemah dan menahan laju penguatan IHSG. 149 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.369,01 dan terendah 6.278,37.

Total volume perdagangan saham 20,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,1 triliun.

Saham-saham yang catatkan top gainers atau menguat signifikan antara lain saham KOIN melonjak 34,56 persen ke posisi Rp 183, saham CITY mendaki 33,70 persen ke posisi Rp 246 per saham, dan saham BEKS meroket 27,14 persen ke posisi Rp 89 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham BBYB tergelincir 6,98 persen ke posisi Rp 400 per saham, saham RONY merosot 6,96 persen ke posisi Rp 214 per saham, dan saham ECII susut 6,9 persen ke posisi Rp 810 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya