Saham BUMI Masih Menguat pada 14 Januari 2021, Ini Penjelasan Analis

Setelah menguat 33 persen ke posisi Rp 103 per saham pada Rabu, 13 Januari 2021, saham PT Bumi Resources Tbk kembali menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jan 2021, 15:11 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 15:11 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bertahan di hijau pada sesi kedua perdagangan saham Kamis, (14/1/2021). Akan tetapi, penguatan saham BUMI mulai terbatas.

Mengutip data RTI, saham BUMI sempat masuk top gainers atau alami penguatan terbesar pada perdagangan Kamis pagi. Akan tetapi, jelang penutupan perdagangan, saham BUMI naik tipis 1,94 persen ke posisi 105 per saham.  

Saham BUMI sempat berada di level tertinggi 122. Saham BUMI berada di level terendah 100. Total frekuensi perdagangan saham 54.083 kali dengan nilai transaksi Rp596,7 miliar.

Pergerakan saham BUMI yang berada di zona hijau tersebut di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuaktif. Pukul 14.36 WIB, gerak IHSG melemah tipis 0,01 persen ke posisi 6.432. Indeks saham LQ45 menguat 0,24 persen ke posisi 1.005. Sebanyak 319 saham melemah sehingga menekan IHSG, dan 178 saham menguat. 130 saham diam di tempat.

Pada perdagangan Rabu, 13 Januari 2021, saham PT Bumi Resources Tbk naik 33,77 persen ke posisi Rp 103 per saham dengan total transaksi 34.898 kali.

Pengamat pasar modal Riska Afriani menilai, harga saham BUMI menguat didukung dari harga batu bara mulai membaik. Hal tersebut berdampak positif untuk pergerakan saham emiten tambang termasuk BUMI.

Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Harga Batu bara Acuan (HBA) selama perdagangan Januari naik USD 16,19 per ton atau 27,14 peren ke angka USD 75,84 per ton. Ini lebih tinggi dibandingkan Desember tahun 2020, yaitu USD 59,65 per ton.

Meski demikian, Riska mengingatkan untuk hati-hati memegang saham PT Bumi Resources Tbk. Kenaikan harga saham BUMI signifikan tanpa didukung fundamental dapat berpeluang koreksi. Ia juga mengatakan, saham BUMI sebaiknya untuk jangka pendek.

"Saham BUMI kalau sudah untung lebih baik profit taking. Apalagi sudah naik 33 persen. Lebih hati-hati untuk saham BUMI,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Restukturisasi Utang

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, saham BUMI menguat dipicu kenaikan harga batu bara dan restrukturisasi utang. 

Sebelumnya dikabarkan PT Bumi Resources Tbk telah membayarkan sejumlah USD 3,2 juta untuk pembayaran pokok dan kupun tranche A.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya