IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi, Cermati Saham Pilihan Ini

Pengamat pasar modal Hans Kwee mepaprkan sejumlah sentimen baik global dan internal yang tekan IHSG pada pekan ini

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Feb 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 06:00 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan saham Senin, (1/2/2021). Sejumlah sentimen global dan internal akan pengaruhi IHSG.

Presiden Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menuturkan, IHSG masih betah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar.

Di sisi lain, gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir. Akan tetapi, rilis kinerja emiten dan rilis data inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali yang akan turut mewarnai pergerakan IHSG.

“IHSG akan bergerak di kisaran 5.803-5.960,” ujar dia, Senin, 1 Februari 2021.

Untuk pilihan saham,  Willam memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Mayora Indah (MYOR) untuk dicermati pelaku pasar.

Pengamat pasar modal Hans Kwee menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.563-5.700 dan resistance 6.068-6.154 selama sepekan.

Hans mengatakan, IHSG berpotensi kembali koreksi pada awal pekan ini dan berpotensi rebound pada akhir pekan. Masih banyak berita negatif sehingga mendorong pasar saham dapat kembali koreksi di awal pekan ini.

“Penurunan harga saham banyak mendorong terjadinya forced sell yang dilakukan perusahaan sekuritas untuk mengurangi posisi margin nasabah ritel juga menjadi pemberat pasar,” kata dia.

Hans menambahkan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dinilai tidak efektif akan menjadi sentimen negatif ke paar saham. Hans menuturkan, PPKM dikabarkan akan diperketat. Melihat kondisi tersebut Hans merekomendasikan pelaku pasar untuk wait and see dahulu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

IHSG Masih Ada Peluang Menguat

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan,  IHSG akan berpeluang menguat pada awal Februari. IHSG akan bergerak di kisaran 5.833-6.000.

“Secara teknikal IHSG uji support ideal target dari wave 4 pada retracement Fibonacci ratio 38,2 persen di kisaran 5.830 setelah break out level psikologis 6.000. Di level itu potensi rebound dan mencoba kembali uji resistance psikologis terbuka dan akan menjadi view yang optimis oleh investor,” ujar dia.

Lanjar menambahkan, saham yang telah melemah signifikan dapat diperhatikan antara lain PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Adaro Energy Tbk (Adro), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Lalu ada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indomobil Sukses International Tbk , PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

IHSG Turun 7,05 Persen pada Pekan Lalu

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 7,05 persen selama periode 25-29 Januari 2021. IHSG ditutup ke posisi 5.862,35 pada Jumat, 29 Januari 2021 dari periode pekan lalu 6.307,12. Kapitalisasi pasar saham susut 7,07 persen dari Rp 7.348,93 triliun menjadi Rp 6.829,29 triliun.

Selama sepekan kapitalisasi pasar saham merosot Rp 519 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan turun 15,33 persen menjadi Rp 17,42 triliun dibandingkan pekan lalu Rp 20,57 triliun.

Rata-rata frekuensi  harian bursa turut berubah 16,61 persen menjadi 1.348.714 kali transaksi dari 1.617.354 kali transaksi sepekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian berubah 21,66 persen menjadi 17,73 miliar saham dari 22,63 miliar saham pada pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 921,78 miliar pada Jumat, 29 Januari 2021. Meski demikian, investor asing masih catatkan aksi beli saham sebanyak Rp 10,94 triliun pada 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya