Pertamina Bakal Gelar IPO Unit Usaha

PT Pertamina (Persero) menargetkan perolehan laba sebesar USD 2 miliar atau Rp 28 triliun (asumsi kurs Rp 14.044) pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Feb 2021, 08:25 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 08:24 WIB
Dukung Industri Domestik, Pertamina Tandatangani Penjualan Gas Bumi Sebesar 318 BBTUD
Pertamina telah menyepakati penjualan gas bumi untuk tiga sektor utama yakni pupuk, baja dan industri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana mempersiapkan salah satu unit usaha pertamina untuk menggelar penawaran saham perdana ke publik atau inital public offering (IPO).

"Kita akan melakukan IPO di salah satu unit bisnis kita juga meningkatkan transparansi dan profesionalitas unit usaha Pertamina ke depan," ujar Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati saat diskusi virtual, dikutip Jumat, (5/2/2021).

PT Pertamina (Persero) menargetkan perolehan laba sebesar USD 2 miliar atau Rp 28 triliun (asumsi kurs Rp 14.044) pada 2021.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perseroan juga menargetkan penjualan naik 12 persen di tahun ini. Adapun, investasi tahun ini meningkat 2 kali lipat menjadi USD 10,7 miliar.

"Sebagian besar adalah untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas, juga untuk membangun pabrik oetrokimia, serta membangun infrastruktur midstream dan downstream gas," kata Nicke saat dihubungi, Kamis, 4 Februari 2021.

Nicke berujar, investasi Pertamina juga akan difokuskan untuk pengembangan pabrik Electric Vehicle (EV) battery dan pengembangan green hydrogen dari wilayah kerja panas bumi yang dimiliki perseroan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Laba Bersih pada 2020

Langit Biru yang berpadu dengan Gedung Pertamina Pusat (dok. Linda)
Langit Biru yang berpadu dengan Gedung Pertamina Pusat (dok. Linda)

Sementara itu, perseroan juga tercatat menorehkan kinerja laba bersih sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun pada 2020.

Nicke membeberkan, ada beberapa upaya yang dilakukan dalam mencapai laba tersebut, mulai dari peningkatan produktifitas hulu migas hingga memangkas biaya operasional sebesar 30 persen.

"Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktifitas hulu migas dan kilang serta efisiensi di semua bidang seperti pemotongan opex (operating expense) 30 persen dan prioritasi anggaran investasi," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya