Liputan6.com, Jakarta - Komisaris PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Arif Baharudin membeli saham PT Aneka Tambang Tbk pada 2 Februari 2021.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/2/2021), saham ANTM dibeli sebanyak 400.000 lembar saham dengan harga Rp 2.500. Total pembelian saham Rp 1 miliar.
Sebelumnya saham yang dimiliki sebanyak 1.870.000 lembar saham atau 0,0078 persen, kemudian menjadi 2.270.000 lembar saham atau 0,0094 persen. Adapun pembelian saham ini untuk investasi dengan status kepemilikan langsung pada 2 Februari 2021.
Advertisement
Baca Juga
Pada 2 Februari 2021, saham ANTM turun 6,92 persen ke posisi Rp 2.420 per saham. Saham ANTM sempat di level tertinggi 2.630 dan terendah 2.420 per saham. Total frekuensi perdagangan 128.698 kali dengan nilai transaksi Rp 2,4 triliun.
Pada Rabu 10 Februari 2021, pukul 14.19 WIB, saham ANTM makin menguat. Saham ANTM naik 7,69 persen ke posisi Rp 2.940 per saham. Saham ANTM sempat dibuka naik 60 poin ke posisi 2.790 per saham. Saham ANTM sempat di level tertinggi 2.950 dan terendah 2.720 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 144.311 kali dengan nilai transaksi Rp 3,4 triliun.
Selama Januari 2021, saham ANTM sudah naik 14,73 persen ke posisi Rp 2.220 per saham. Saham ANTM sempat di level tertinggi Rp 3.440 per saham dan terendah Rp 1.940 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.729.597 kali dengan nilai transaksi Rp 58,2 triliun.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IHSG Melemah Tipis pada Sesi Pertama
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi selama sesi pertama perdagangan saham Rabu, 10 Februari 2021. Namun, IHSG belum mampu beranjak dari zona merah.
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,09 persen atau 5,83 poin ke posisi 6.175,83. Indeks saham LQ45 turun 0,08 persen ke posisi 949,54. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 267 saham melemah sehingga menekan IHSG. 181 saham menguat dan 163 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.216,93 dan terendah 6.168,01. Total frekuensi perdagangan saham 745.802 kali dengan volume perdagangan saham 7,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 269,21 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.981.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham industri dasar turun 0,95 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham konstruksi melemah 0,52 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,44 persen.
Saham-saham yang cetak penguatan besar atau top gainers antara lain saham ICON naik 34,78 persen, saham CITY melonjak 34,76 persen, saham MTSM mendaki 34,46 persen, saham BANK melonjak 24,58 persen, dan saham PTDU naik 24,47 persen.
Selain itu, saham-saham  yang melemah tajam atau top losers antara lain saham RIGS turun 6,99 persen, saham SKRN merosot 6,99 persen, saham SAPX susut 6,83 persen, saham AMAN tergelincir 6,76 persen, dan saham COCO merosot 6,75 persen.
Pada sesi pertama, investor asing membeli sejumlah saham antara lain saham BBRI sebanyak Rp 137,7 miliar, saham ASII sebanyak Rp 44,1 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 22,3 miliar, saham TOWR sebanyak Rp 10,2 miliar, dan saham BBNI sebanyak Rp 6,3 miliar.
Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 35,6 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 33,3 miliar, saham PGAS sebanyak Rp 25,6 miliar, saham ACES sebanyak Rp 16 miliar, dan saham HMSP sebanyak Rp 8,3 miliar.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,74 pesen, indeks saham Thailand mendaki 0,12 persen, dan indeks saham Shanghai menanjak 1,03 persen. Lalu indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,18 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,14 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,13 persen.
Advertisement