Emiten Batu Bara Golden Energy Mines Cetak Laba USD 93,93 Juta pada 2020

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), emiten tambang dan perdagangan batu bara mencatat laba tumbuh 43,6 persen menjadi USD 93,93 juta pada 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2021, 07:57 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 07:56 WIB
Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), emiten tambang dan perdagangan batu bara mencatat pertumbuhan laba sepanjang 2020, tetapi pendapatan menurun tipis.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 43,60 persen pada 2020. Golden Energy Mines meraup laba mencapai USD 93,93 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 65,40 juta.

Sementara itu, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan turun 4,15 persen dari USD 1,10 miliar pada 2019 menjadi USD 1,06 miliar pada 2020. Beban pokok penjualan turun 8,5 persen menjadi USD 682,31 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 746 juta.

Dengan demikian laba bruto tumbuh 4,8 persen dari USD 361,45 juta pada 2019 menjadi USD 379,09 juta pada 2020. Beban eksplorasi turun menjadi USD 241.568 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 351.647.

Beban penjualan naik menjadi USD 187,13 juta pada 2020 dari 2019 sebesar USD 184,05 juta. Beban umum dan administrasi susut menjadi USD 62,06 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 65,77 juta.

Laba usaha perseroan naik 16,15 persen dari USD 111,28 juta pada 2019 menjadi USD 129,65 juta pada 2020.  Perseroan menurunkan beban keuangan dari USD 11,39 juta pada 2019 menjadi USD 9,04 juta pada 2020. Sedangkan beban keuangan lainnya naik dari USD 4,51 juta pada 2019 menjadi USD 5,27 juta pada 2020.

Perseroan menekan kerugian selisih kurs dari USD 2,08 juta pada 2019 menjadi USD 825.399 pada 2020. Dengan demikian laba bersih per saham dasar dari tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi 0,01597 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya 0,001112.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Total Liabilitas

Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Total liabilitas perseroan tercatat naik 9,9 persen dari USD 422,37 juta pada 2019 menjadi USD 464,28 juta pada 2020. Total ekuitas merosot 2,46 persen menjadi USD 349,423 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 358,26 juta.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya