IHSG Naik Tipis, Saham Emiten Bank Mini Rontok

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG naik tipis 7,09 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.331,35.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mar 2021, 12:46 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 12:45 WIB
Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Selasa (16/3/2021). IHSG menguat terbatas seiring investor asing melakukan aksi jual saham.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG naik tipis 7,09 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.331,35. Indeks saham LQ45 menguat 0,45 persen ke posisi 947,36. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.355,41 dan terendah 6.312,25.

Sebanyak 160 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 290 saham melemah sehingga menekan IHSG. 172 saham diam di tempat. 

Total frekuensi perdagangan saham 803.560 kali dengan volume perdagangan 12 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 108,82 miliar.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Namun, sektor saham tambang turun 1,46 persen dan memimpin pelemahan. Diikuti sektor saham pertanian merosot 0,73 persen dan sektor saham  industri dasar susut 0,16 persen.

Sektor saham perdagangan naik 1,07 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor saham aneka industri sebesar 0,81 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,58 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham masuk top gainers antara lain saham VIVA naik 34,62 persen, saham GWSA melonjak 31,51 persen, saham HRME mendaki 28 persen, saham MDIA terbang 28 persen, dan saham PTIS naik 24,76 persen.

Lalu saham masuk top losers seperti saham DAYA melemah 6,98 persen. Selain itu, sejumlah saham bank kecil atau bermodal Rp 1 triliun-Rp 5 triliun cenderung tertekan.  saham AMAR susut 6,95 persen, saham UNIQ tergelincir 6,92 persen, saham BBHI merosot 6,91 persen, saham BSIM turun 6,9 persen.

Lalu saham INPC tergelincir 6,8 persen, saham BBSI susut 6,85 persen, saham DNAR turun 6,71 persen dan saham ARTO merosot 6,68 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 137,1 miliar, saham MIKA sebesar Rp 15,9 miliar, saham GGRM sebesar Rp 15,5 miliar, saham LSIP sebesar Rp 11,4 miliar dan saham ASII sebesar Rp 10,4 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 149 miliar, saham INCO sebesar Rp 58,8 miliar, saham TLKM sebesar Rp 26,2 miliar, saham MDKA sebesar Rp 23,9 miliar dan saham ANTM sebesar Rp 16,5 miliar.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,73 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,79 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,49 persen.

Lalu indeks saham Thailand menguat 0,32 persen, indeks saham Shanghai naik 0,59 persen, indeks saham Singapura naik terbatas 0,10 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,33 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya