Liputan6.com, Jakarta - PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) membukukan kenaikan laba pada 2021. Namun, pendapatan perseroan turun sepanjang 2020.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten produsen kemasan plastik dan gelas untuk industri farmasi, kosmetik, makanan dan industri peralatan kesehatan ini membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp 739,40 miliar pada 2020. Â Pencapaian itu turun 4,78 persen dari penjualan bersih 2019 sebesar Rp 776,54 miliar.
Perolehan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan itu terbesar masih dari sektor farmasi. Tercatat pendapatan dari kontrak dengan pelanggan farmasi mencapai Rp 634,82 miliar pada 2020. Angka ini turun dari penjualan bersih farmasi pada 2019 yang mencapai Rp 672,64 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan non farmasi mencapai Rp 104,57 miliar pada 2020. Realisasi ini justruk naik dari periode 2019 sebesar Rp 103,89 miliar.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 1,7 persen secara year on year (YoY). Perseroan mencetak laba Rp 44,12 miliar pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 43,60 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, laba tahun berjalan per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 45,38 pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 44,86.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Keuangan Lainnya
Beban pokok penjualan merosot 6,4 persen menjadi Rp 610,53 miliar pada 2020. Pada periode sama tahun sebelumnya tercatat beban pokok penjualan Rp 652,94 miliar.
Perseroan membukukan laba kotor Rp 128,86 miliar pada 2020. Pencapaian laba kotor itu naik dari periode sama tahun sebelumnya Rp 123,59 miliar.
Beban penjualan turun 8,09 persen dari Rp 18,16 miliar pada 2019 menjadi Rp 16,69 miliar. Beban penelitian dan pengembangan tercatat Rp 1,72 miliar pada 2020. Angka ini turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,17 miliar.
Sementara itu, beban umum dan administrasi naik 6,3 persen menjadi Rp 35,10 miliar pada 2020. Beban lainnya naik menjadi Rp 3,44 miliar pada 2020 dibandingkan 2019 sebesar Rp 806,68 juta.
Laba usaha merosot 1,41 persen dari Rp 77,63 miliar pada 2019 menjadi Rp 76,54 miliar pada 2020.
Total liabilitas perseroan susut 10,39 persen secara YoY. Liabilitas tercatat Rp 72,28 miliar pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 80,66 miliar. Ekuitas tumbuh 10,55 persen dari Rp 536,92 miliar pada 2019 menjadi Rp 593,58 miliar pada 2020.
Total aset perseroan naik 7,81 persen menjadi Rp 665,86 miliar pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 617,59 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 240,40 miliar pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 179,83 miliar.
Advertisement
Gerak Saham IGAR
Pada penutupan perdagangan Kamis, 1 April 2021, saham IGAR naik 1,18 persen ke posisi Rp 342 per saham. Saham IGAR dibuka naik 14 poin ke posisi Rp 352. Saham IGAR sempat berada di level tertinggi Rp 352 dan terendah Rp 336 per saham. Total frekuensi perdagangan 44 kali dengan nilai transaksi Rp 18,9 juta.