Laba Erajaya Swasembada Melonjak 107 Persen pada 2020

PT Erajaya Swasembada, Tbk (ERAA) mencatat laba bersih mencapai Rp 612 miliar pada 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Apr 2021, 10:41 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2021, 10:41 WIB
20161010-Berburu-prodak-digital-untuk-melengkapi-gaya-urban-anak-muda-AY2
Berbagai macam produk baru yang bergaya fashion digital hadir di gerai Urban Republik di Pondok Indah, Jakarta, Jumat (7/10). Perusahaan baru dari Erajaya ini memfasilitasi masyarakat urban untuk memenuhi gaya hidup perkotaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan pencapaian kinerja positif sepanjang 2020. Hal  ini tercermin dari pertumbuhan laba untuk entitas induk sebesar 107,4 persen yoy dan peningkatan pendapatan sebesar 3,5 persen yoy.

Salah satu perusahaan distributor dan retail handset terbesar di Indonesia tersebut, membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 107,4 persen yoy dari Rp 295,1 miliar pada 2019 menjadi Rp 612 miliar pada 2020.

Kemudian pertumbuhan penjualan 3,5 persen yoy dari Rp 32,9 triliun pada 2019 menjadi Rp 34,1 triliun pada 2020. Serta pertumbuhan margin kotor perusahaan dari 8,6 persen pada 2019 menjadi 10 persen pada 2020

“Pencapaian yang luar biasa ini adalah hasil dari penerapan strategi korporasi yang tepat untuk bisa terus maju dan berkembang di masa-masa yang menantang, seperti halnya kondisi pandemi yang kita alami sepanjang tahun 2020 lalu,” ujar  Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada, Hasan Aula dalam keterangan resmi, Kamis (8/4/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Strategi Korporasi

Erajaya membuka 13 toko baru di kota-kota seluruh Indonesia
Erajaya membuka 13 toko baru di kota-kota seluruh Indonesia (Foto: Erajaya Group).

Strategi korporasi yang dimaksud antara lain, membangun kapabilitas omnichannel dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti inisiatif O2O, mobile selling, layanan EraExpress, Click ‘n Pick-Up, program promosi berbasis online platform e-commerce maupun official store di marketplace.

Kemudian ekspansi footprint retail sehingga total outlet mencapai 1.053 toko, 88 channel distribusi dan kerjasama dengan lebih dari 65.000 reseller.

"Perseroan juga melihat momentum penjualan smartphone dan ekosistemnya cukup positif. Didorong dengan peningkatan minat atas produk-produk elektronik dan teknologi lainnya, seperti Internet of Things (IoT),” kata Hasan.

Perseroan juga menjalin partnership dengan merek-merek terkemuka seperti Garmin, DJI, GoPro terus ditingkatkan. Di samping itu, ada pula beberapa faktor eksternal yang menciptakan kondisi makro yang kondusif sepanjang 2020, seperti diberlakukannya registrasi IMEI dan pembatasan sosial yang mendorong penggunaan perangkat digital.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan shareholder value, dengan menjalankan corporate actions yang tepat sasaran dan memanfaatkan faktor-faktor eksternal yang membuka opportunity baru. Dengan inovasi dan penggunaan teknologi yang tepat untuk mendukung core business kami, serta secara jeli menangkap peluang bisnis baru, agar dapat memberikan performa yang stabil serta peningkatan pelayanan kami di masa mendatang,” pungkas dia.

Pada perdagangan saham Kamis, 8 April 2021 pukul 10.36 WIB, saham ERAA naik 6,43 persen ke posisi Rp 530 per saham. Saham ERAA dibuka naik 17 poin ke posisi Rp 515 per saham.

Saham ERAA berada di level tertinggi Rp 540 dan terendah Rp 515 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 10.082 kali dengan nilai transaksi Rp 100,6 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya