Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mencatat rekor pada perdagangan saham Kamis, 15 April 2021. Wall street menguat setelah perusahaan melaporkan lonjakan laba dan data ekonomi terbaru yang menunjukkan kenaikan penjualan ritel dan pasar tenaga kerja.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 305,10 poin atau 0,9 persen ke posisi 34.035,99. Hal itu mendorong indeks saham Dow Jones sentuh posisi di atas 34.000 untuk pertama kali.
Indeks saham S&P 500 menguat 1,1 persen ke posisi 4.170,42, dan menyentuh rekor tertinggi. Indeks saham Nasdaq mendaki 1,3 persen ke posisi 14.038,76.
Advertisement
Baca Juga
Saham teknologi menguat seiring imbal hasil obligasi AS turun. Saham FAANG terdiri Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet naik lebih dari satu persen.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melemah 8 basis poin di bawah 1,56 persen. Pada awal 2021, imbal hasil obligasi AS yang tinggi menyebabkan investor melepas saham berorientasi pertumbuhan.
Di sisi lain, penjualan ritel menguat 9,8 persen pada Maret 2021. Hal ini didorong tambahan stimulus sehingga memincu belanja konsumen meningkat. Demikian dilaporkan Departemen Perdagangan. Sebelumnya penjualan ritel diperkirakan 6,1 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Didorong Stimulus dan Data Ekonomi AS
Dalam laporan terpisah, asuransi pengangguran turun ke level terendah sejak Maret 2020. Departemen Tenaga Kerja melaporkan tambahan klaim pengangguran sebanyak 576.000 hingga 10 April 2021. Angka ini lebih rendah dari perkiraan ekonom 710.000.
"Meski pun 34.000 merupakan angka yang lain, ini monumental ketika Anda berpikir dalam setahun ini. Kecepatan dan ketahanan pemulihan ekonomi yang seperti kita lihat, dan ini menolong saham sentuh posisi tertinggi,” ujar Chief Market Strategist LPL Financial Ryan Detrick dilansir dari CNBC, Jumat, (16/4/2021).
Saham UnitedHealth naik 3,8 persen setelah laporan kinerja dan petunjuk pada 2021. Saham Pepsi naik 0,1 persen setelah perseroan menyatakanpenjualan kuartal lalu naik hampir tujuh persen, dan di atas harapan.
Wall street sentuh rekor baru di tengah pembukaan kembali ekonomi dan stimulus triliunan dolar AS. Indeks saham S&P 500 naik 11 persen pada 2021 yang didorong sektor saham energi dan keuangan.
"Saya optimistis dengan pasar yang menguat, dan defisit menjadi kekhawatiran. Jika pertumbuhan ekonomi kita tidak berlanjut, 10 tahun kemudian defisit kita menjadi masalah, dan mereka akan menaikkan suku bunga. Saya percaya karena stimulus moneter, fiskal, dank as, laba, pasar baik. Pasar semakin kuat,” ujar CEO BlackRock Larry Fink.
Advertisement
Saham Bank Menguat
Sementara itu, saham Citigroup menguat pada awal sesi, dan kemudian turun 0,5 persen. Bank tersebut melaporkan kinerja mengalahkan perkiraan analis untuk laba kuartal pertama dengan pendapatan investment banking yang kuat dan lebih besar dan pencadangan.
Saham Bank of America juga naik setelah melaporkan kinerja kuartal lalu dengan hasil kenaikan kinerja untuk perdagangan dan investment banking. Kemudian saham Bank of America berbalik arah turun 2,9 persen.
Saham Coinbase ditutup turun 1,7 persen setelah bergejolak. Saham Coinbase mendapatkan dorong setelah Ark Invest Cathie Wood masuk pada hari pertama perdagangan.
Pada selasa 13 April 2021, the Food and Drug Administration menangguhkan penggunakan vaksin COVID J&J setelah enam orang alami pembekuan darah yang langka. Pengumuman tersebut memicu aksi jual, tetapi tidak berdampak terhadap pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 di AS.