BEI Catat Kapitalisasi Pasar Saham Emiten BUMN Naik 105 Persen

Pasar modal Syariah dalam satu dekade terakhir meningkat hingga 84 persen, peningkatan ini lebih tinggi dari peningkatan total jumlah saham tercatat sebesar 65 persen.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 29 Apr 2021, 17:54 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 17:54 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal syariah mengalami pertumbuhan signifikan.

Pasar modal Syariah dalam satu dekade terakhir meningkat hingga 84 persen, peningkatan ini lebih tinggi dari peningkatan total jumlah saham tercatat sebesar 65 persen.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 8,16 persen per tahun, yaitu dari Rp2,41 triliun per hari pada 2011 menjadi Rp8,54 triliun per hari pada Maret 2021.

"Di sisi lain, BEI juga mencatat saham-saham BUMN dan afiliasinya merupakan penggerak Pasar Modal Indonesia. Sejumlah 34 Perusahaan Tercatat BUMN dan afiliasinya memiliki porsi kapitalisasi pasar sebesar 24 persen dari total kapitalisasi pasar BEI," kata Inarno sevara virtual, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, pada 2020 nilai transaksi saham BUMN tersebut juga memiliki porsi 37 persen dari total nilai transaksi di BEI.BEI juga mencatat peningkatan kapitalisasi pasar.

Dalam 10 tahun terakhir kapitalisasi saham BUMN dan afiliasinya meningkat 105 persen dari Rp 817 triliun pada 2011 menjadi Rp 1.677 triliun hingga 27 April 2021.

"Sementara itu yang memanfaatkan Syariah online juga meningkat dalam 5 tahun terakhir, yakni tumbuh 4.908 investor di tahun 2015 menjadi 93.870 pada Maret 2021 atau meningkat 1.813 persen," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Strategi OJK Kembangkan Pasar Modal Syariah di Indonesia

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, meski jumlah investor meningkat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bila literasi di pasar modal syariah masih menjadi pekerjaan rumah (PR).

"Literasi itu masih PR tapi kita tetap optimis dan semangat. kita akan teruskan apa yang kita sudah lakukan selama ini," kata Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasasi secara virtual, Senin (12/4/2021).

Salah satu cara yang dilakukan OJK untuk meningkatkan minat investor sepanjang 2020 ialah mengoptimalkan media sosial. Hal ini ternyata mampu meningkatkan literasi dan inklusi di pasar modal syariah.

"Seperti diketahui sekarang sudah ada 4,5 juta investor (secara umum), padahal setahun kemarin sekitar 3 juta ini berarti upaya kami membuahkan hasil," ujar dia.

Selain itu, salah satu upaya yang dilakukan ialah melakukan acara secara online dengan dosen universitas sehingga pemahaman terkait pasar modal bisa disampaikan dengan baik kepada para mahasiswa."Kita juga melakukan hal yang formal seperti webinar di perguruan tinggi. Dosennya harus dikasih pengertian dulu untuk nanti disebarkan ke mahasiswa, ini sangat bermanfaat juga," tuturnya.

OJK juga akan melakukan survei untuk mengetahui lebih detail wilayah mana saja yang memiliki potensi besar terhadap pasar modal tetapi tak memiliki pengetahuan dan infrastruktur memadai.

"Kita juga akan melakukan survei untuk melakukan pemetaan, jadi setiap daerah itu enggak sama, jadi daerah mana yang membutuhkan. Kami juga melihat potensi yang besar dan mendorong hal ini," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya