Astra Agro Berharap Kinerja Semester II Lebih Baik, Ini Pendorongnya

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berharap permintaan dan persediaan berjalan baik pada semester II 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 27 Mei 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 17:14 WIB
ISPO kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia 5 diantaranya dikantongi anak perusahaan Astra Agro. (Foto: Astra Agro)
ISPO kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia 5 diantaranya dikantongi anak perusahaan Astra Agro. (Foto: Astra Agro)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berharap sisa tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2020 lalu. Hal ini menyusul laba bersih turun hingga 56,22 persen pada kuartal I-2021.

Corporate Secretary Astra Agro Lestari, Mario Casimirus Surung Gultom mengatakan, lindung nilai yang akan selesai semester I 2021 diharapkan mampu membuat kinerja Astra Agro Lestari lebih baik pada semester II.

"Kami berharap bahwa lindung nilai itu akan selesai di semester I tahun ini, jadi kami berharap di semester II akan lebih baik dibandingkan semester I," katanya secara virtual, Kamis (27/5/2021).

Terkait harga sawit, Mario menegaskan bila dirinya tak bisa prediksi untuk 2021. Meski demikian, Ia mengaku bila saat ini harganya sudah berada di angka RM 4.300 per kilogram.

"Kalau harga terus terang kami tidak bisa terus prediksi. Memang saat ini harga masih cukup tinggi, walaupun dalam minggu terakhir ini sudah mulai menurun, sekarang itu harganya di RM 4.300, padahal sebelumnya masih bertengger di 4.700 dan 4.800," ujarnya.

Selain itu, Mario berharap permintaan dan suplai berjalan dengan baik, sehingga pada semester II kinerja perusahaan mampu meningkat

"Kami berharap sekarang itu masalah demand dan suplai. Saat ini belum ada tanda-tanda suplai itu akan meningkat, kita juga akan melihat di semester II kuartal 4," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Astra Agro Lestari Turun pada Kuartal I 2021

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)

Sebelumnya, pendapatan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) meningkat pada kuartal I-2021. Tercatat pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mampu membukukan angka Rp5,03 triliun atau naik 4,98 persen dari Rp4,79 triliun pada periode yang sama 2020.

Meski demikian, penurunan terjadi pada laba bersih perusahaan pada kuartal I 2021. Tercatat angka yang mampu ditorehkan hanya sebesar Rp162,43 miliar atau turun 56,22 persen dari Rp371,06 miliar di kuartal I 2020.

Melihat penurunan yang terjadi, Corporate Secretary Astra Agro Lestari, Mario Casimirus Surung Gultom mengatakan, levy atau pungutan ekspor sawit menjadi salah satu faktor pendorongnya.

"Penurunan laba ini sebenarnya melihat bila tahun sebelumnya levy itu hanya 55 dollar Amerika Serikat per ton," katanya secara virtual, Kamis (27/5/2021).

Namun, ada levy progresif pada akhir tahun 2020 membuat ada penurunan 30 hingga 40 persen pada pungutan ekspor sawit pada harga CIF Rotterdam.  

"Tetapi adanya levy progresif di tahun 2020,  kalau kita hitung, harga CIF Rotterdam itu kira-kira dipotong 30 hingga 40 persen untuk levy dan sebagiannya itu juga ada kerugian," ujarnya.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memutuskan pembagian dividen sebesar 45 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2020, atau Rp 195 per saham.

SVP Communication and Public Affairs PT Astra Agro Lestari Tbk, Tofan Mahdi menuturkan, pembagian dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim Rp 42 per saham.

“Dividen yang dibagikan adalah Rp 195 per saham sudah memperhitungkan dividen interim sebesar Rp 42 per lembar yang telah dibagikan pada 19 Oktober 2020,” ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu, 14 April 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya