Saham Emiten Farmasi Meroket saat IHSG Anjlok, Ada Apa?

Pada penutupan sesi pertama, IHSG melemah 0,72 persen ke posisi 5.963,80. Di tengah tekanan IHSG, saham emiten farmasi justru meroket.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Jun 2021, 13:17 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2021, 13:17 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) koreksi tajam pada sesi pertama, Senin (21/6/2021), saham emiten farmasi justru melambung.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG melemah 0,72 persen ke posisi 5.963,80. Indeks saham LQ45 merosot 0,83 persen ke posisi 855,96. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 5.966,31 dan terendah 5.884,91. Sebanyak 376 saham melemah sehingga menekan IHSG. 118 saham diam di tempat dan 129 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan saham 773.200 kali dengan volume perdagangan 10,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 759,69 miliar.

Di tengah tekanan IHSG, sejumlah saham emiten farmasi menguat. Saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melonjak 24,91 persen ke posisi Rp 1.755 per saham. Total frekuensi perdaganan 6.677 kali dengan nilai transaksi Rp 61 miliar.

Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melambung 24,89 persen ke posisi Rp 2.910 per saham. Saham KAEF ditransaksikan sebanyak 11.214 kali dengan nilai transaksi Rp 89,1 miliar. Saham KAEF dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.350. Saham KAEF berada di posisi tertinggi Rp 2.910 dan terendah Rp 2.190 per saham.

Saham INAF meroket 24,64 persen ke posisi Rp 2.580 per saham. Saham INAF dibuka stagnan di posisi Rp 2.070 per saam. Saham INAF berada di posisi tertinggi Rp 2.580 dan terendah Rp 1.960 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.960 kali dengan nilai transaksi Rp 21,1 miliar.

Kenaikan harga saham juga dialami PT Phapros Tbk (PEHA). Saham PEHA melonjak 22,47 persen ke posisi Rp 1.390 per saham. Saham PEHA dibuka di posisi Rp 1.135 per saham. Saham PEHA berada di posisi tertinggi Rp 1.415 dan terendah Rp 1.085 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.309 kali dengan nilai transaksi Rp 10,7 miliar.

Saham emiten farmasi lainnya yang menguat yaitu saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) melonjak 19,27 persen ke posisi Rp 1.145 per saham. Saham PYFA dibuka stagnan di posisi Rp 960. Saham PYFA berada di posisi tertinggi Rp 1.190 dan terendah Rp 950 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.769 kali dengan nilai transaksi Rp 18,9 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham TSCP hingga SDPC

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) menguat 10,53 persen ke posisi Rp 1.680 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 5.365 kali dengan nilai transaksi Rp 32,2 miliar.

Selanjutnya saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 9,19 persen ke posisi Rp 1.485 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 21.138 kali dengan nilai transaksi Rp 199,9 miliar. Saham KLBF dibuka melemah ke posisi Rp 1.310 per saham. Saham KLBF berada di posisi tertinggi Rp 1.515 dan terendah Rp 1.280 per saham.

Saham PT Soho Global Health Tbk (SOHO) melambung 8,13 persen ke posisi Rp 5.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 495 kali dengan nilai transaksi Rp 2 miliar.

Saham PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) naik 6,02 persen. Saham SDPC dibuka melemah tiga poin ke posisi Rp 130 per saham. Saham SDPC sempat di posisi tertinggi Rp 144 dan terendah Rp 130 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 212 kali dengan nilai transaksi Rp 158,4 juta.

Kasus COVID-19 Masih Bayangi IHSG

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya kenaikan kasus COVID-19 masih menjadi kekhawatiran investor. Kenaikan kasus COVID-19 masih akan membayangi investor. Kenaikan kasus COVID-19 dikhawatirkan akan mendorong pemerintah untuk memberlakukan kebijakan pembatasan lebih ketat.

Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.994-6.114 pada Senin, (21/6/2021). Sebelumnya IHSG melemah koreksi 1,45 persen pada pekan lalu seiring pelemahan tajam pada 18 Juni 2021.

Selain itu, bursa saham Amerika Serikat juga mengakhiri pekan lalu di zona merah yang ditandai dengan penurunan pada tiga indeks utama.

“Pelaku pasar bereaksi negatif terhadap pernyataan salah satu pejabat the Fed yang memproyeksikan kenaikan suku bunga tahun depan. Pasar juga melihat sinyal dimulainya tapering akan segera dilakukan secara perlahan,” dikutip dari laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Senin pekan ini.

Satgas COVID-19 melaporkan penambahan kasus COVID-19 di Indonesia pada Minggu, 20 Juni 2021. Jumlah konfirmasi positif virus Corona bertambah 13.737 orang, sehingga total kasus menjadi 1.989.909.

Dari data tersebut, DKI Jakarta melaporkan paling tinggi temuan konfirmasi Covid-19. Angkanya mencapai 5.582 kasus. Penambahan itu membuat total temuan Covid-19 di Ibu Kota menjadi 474.029 kasus. Demikian mengutip dari kanal News Liputan6.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya