Wall Street Menghijau, Indeks Saham Acuan Kompak Sentuh Rekor Baru

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 126,02 poin atau 0,4 persen menjadi 34.996,18, dan sentuh rekor baru.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Jul 2021, 06:13 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 06:12 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat hingga cetak rekor baru pada perdagangan saham Senin, 12 Juli 2021. Indeks Dow Jones hampir sentuh posisi 35.000 seiring investor lebih optimistis jelang musim laporan keuangan kuartal II 2021 pada pekan ini.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 126,02 poin atau 0,4 persen menjadi 34.996,18, dan sentuh rekor baru. Demikian juga indeks S&P 500 yang menguat 0,4 persen ke posisi 4.384,63.

Indeks Nasdaq bertambah 0,2 persen ke posisi 14.733,24. Indeks S&P 500 menguat sepanjang 2021 dengan naik lebih dari 16 persen.

Investor tampak optimistis dengan hati-hati menjelang dimulainya laporan pendapatan pada kuartal II 2021. JP Morgan Chase dan Goldman Sachs akan menjadi salah satu perusahaan besar pertama yang melaporkan kinerja pada Selasa pekan ini. Dua saham tersebut melonjak pada Senin, 12 Juli 2021, dan sektor keuangan memimpin penguatan di antara sektor S&P 500.

"Sebagian besar investor mengharapkan hasil pendapatan dan ini kemungkinan akan menjadi hasil puncak pendapatan,” ujar Chief Investment Officer Cresset Wealth Advisors, Jack Ablin dilansir dari CNBC, Selasa (13/7/2021).

Laba kuartal II 2021 akan melonjak lebih dari 64 persen berdasarkan data perkiraan yang dikumpulkan FactSet. Jika perusahaan memenuhi perkiraan tersebut, itu akan menjadi tingkat pertumbuhan terbesar sejak kuartal terakhir 2009 karena pasar keluar dari krisis keuangan hebat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menanti Laporan Keuangan

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Saham yang berkaitan dengan kembalinya ekonomi dari pandemi COVID-19 sedikit lebih lemah antara lain saham Carnival Corp dan United Airlines. Sementara itu, saham teknologi menunjukkan kantong kekuatan dengan saham Tesla dan Nvidia lebih tinggi.

Saham Walt Disney naik setelah Black Widow memperoleh USD 80 juta dari box office debutnya, terbanyak dari semua film yang dirilis pada era pandemi COVID-19. Perusahaan juga mengatakan telah mengumpulkan tambahan USD 60 juta dari film tersebut dalam penjualan Disney+.

Musim laporan keuangan sebagian besar akan menjadi pendorong pasar dalam beberapa minggu ke depan dan tanda-tanda awal terlihat bagus. Sejauh ini, 66 perusahaan S&P 500 mengeluarkan panduan pendapatan positif ke dalam laporan kuartal II 2021, jumlah perusahaan itu tertinggi sejak FacSet mulai melacak jumlahnya.

Semua 11 sektor saham akan mencatat pertumbuhan dengan energi, industri, konsumsi, keuangan dan bahan baku melihat kenaikan terbesar saat ekonomi kembali dibuka.

"Momentum pendapatan yang berkelanjutan akan menambah kepercayaan investor dalam pemulihan di tengah kekhawatiran perlambatan dan mendorong rotasi ke saham value,” ujar Savita Subramania dari Bank of America dalam sebuah catatan pada Minggu, 11 Juli 2021.

Investor Antisipasi Data Ekonomi

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Bersama JPMorgan dan Goldman Sachs, Pepsico juga akan melaporkan kinerja keuangan pada Selasa pekan ini sebelum bel perdagangan. Bank of America, Citigroup, Wells Fargo, Delta Air Lines dan BlackRock melaporkan kinerja pada Rabu pekan ini. Morgan Stanley, Truist dan UnitedHealth melaporkan pada Kamis, 15 Juli 2021.

Investor juga mengantisipasi data penting yang akan dirilis pekan ini termasuk data inflasi pada Selasa dan Rabu, penjualan ritel pada Juni.

Ketua the Federal Reserve, Jerome Powell akan bersaksi di depan Kongres pada Rabu dan Kamis pekan ini. Investor akan mencari sinyal pembaruan kebijakan fiskal.

“Meskipun pendapatan tentu saja akan menjadi penting, sebagian besar pendapatan benar-benar tidak keluar sampai minggu depan dan minggu berikutnya,” ujar Kepala Investasi Bleakley Advisory Peter Boockvar.

Ia menuturkan, pihaknya fokus pada apa yang bank sentral AS ungkapkan. “Saat ini semua tentang CPI, semua tentang apa yang Powell katakana, dan jika dia mengisyaratkan pengurangan lebih cepat dari pada nanti,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya