Liputan6.com, Jakarta - PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) membidik pendapatan Rp 13 triliun pada akhir 2021. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan meningkatkan jumlah titik distribusi digital.
Direktur Utama PT Kresna Graha Investama Tbk, Michael Steven menuturkan,bisnis perseroan sudah mengandalkan teknologi sejak 2017.
Baca Juga
Kontribusi dari bisnis digital sudah mencapai 100 persen. Perseroan pun menargetkan pendapatan mencapai Rp 13 triliun. Sejumlah langkah akan dilakukan untuk mencapai target itu, salah satu meningkatkan jumlah titik distribusi digital. Michael mengatakan, titik distribusi digital akan naik sekitar 30-40 persen.
Advertisement
"Kami terus ekspansi meningkatkan jumlah titik distribusi digital kita. 2020 kita punya 218 ribu titik. 2021 bisa dekati di atas 270 ribu titik, perkembangan lumayan, kira-kira 30 persen," ujar dia saat paparan publik virtual ditulis Jumat (30/7/2021).
Selain itu, perseroan juga melakukan aliansi strategis dengan berbagai pihak untuk meningkatkan jaringan dan melihat peluang investasi.
"Perkuat ekosistem kita dan mempunyai network," ujar dia.Perseroan berharap pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga dapat mendukung bisnis ke depan."Mudah-mudahan pandemi mereda, angka herd immunity tercapai, bisnis tambah melejit," ujar dia.
Belanja Modal
Untuk belanja modal, Michael menuturkan, belanja modal akan digunakan untuk banyak anak usaha. "Dapat suntikan dari investor baru yang masuk jadi pemegang saham kita. Market cap melambung tinggi, tentu bisa dilihat banyak investor ritel dan institusi, terutama perusahaan didukung ritel," kata dia.
Hingga kuartal I 2021, PT Kresna Graha Investama Tbk mencatat pendapatan Rp 3,27 triliun. Realisasi pendapatan ini naik 21,27 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,70 triliun.
Selain itu, perseroan masih alami rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 55,33 miliar pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 136,08 miliar.
Advertisement
Tanggapan Pencabutan SPAB Kresna Sekuritas
Terkait surat persetujuan anggota bursa (SPAB) PT Kresna Sekuritas yang dicabut, Michael menuturkan, hal itu tidak terlalu berdampak terhadap kinerja pendapatan mengingat kontribusi bisnis digital sudah 100 persen.
"Income sekuritas dan jasa aset manajemen kita sudah sangat kecil dibandingkan pendapatan bisnis digital kita," kata dia.