IHSG Melambung 1,3 Persen ke 6.109, Investor Asing Borong Saham BBCA hingga GGRM

Pada penutupan perdagangan, Senin, (23/8/2021), IHSG naik 1,31 persen ke posisi 6.109,82.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 23 Agu 2021, 15:32 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 15:32 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dan catat penguatan besar pada perdagangan Senin (23/8/2021). Pelaku pasar yang dinilai sudah menganggap dampak tapering atau pengurangan stimulus bank sentral AS tidak terlalu besar seperti 2013 jadi sentimen positif.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 1,31 persen ke posisi 6.109,82. Indeks LQ45 menguat 1,03 persen ke posisi 863,82. Seluruh indeks acuan kompak menguat.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.109,82 dan terendah 6.037,70. Sebanyak 377 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 147 saham melemah dan 127 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.565.177 kali dengan volume perdagangan 22,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 159,77 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.378.

10 sektor saham kompak menguat. Indeks sektoral IDXtechno naik 3,06 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektoral IDXenergy mendaki 2,66 persen dan IDXproperty menanjak 2,01 persen.

Analis PT Sucor Sekuritas, Hendriko Gani menuturkan, IHSG menguat seiring mayoritas investor sudah kembali berpikir rasional terkait dampak tapering off oleh bank sentral Amerika Serikat (AS). “Potensinya tidak terlalu berdampak pada pasar saham seperti 2013,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, Hendriko menuturkan, kenaikan IHSG juga didorong saham-saham teknologi. Sedangkan terkait keputusan perpanjangan atau tidak PPKM, Hendriko menilai, PPKM tidak terlalu berdampak terhadap IHSG.

Hal ini seiring data ekonomi masih baik. “Kalau dilihat data selama Juli kemarin dan data Agustus yang PPKM, konsumsi kita masih tumbuh bagus, jadi ekonomi tidak selemah yang diperkirakan akibat PPKM,” kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham LAND naik 34,85 persen

-Saham BPTR naik 34,78 persen

-Saham BBYB naik 24,91 persen

-Saham MASA naik 24,88 persen

-Saham TNCA naik 24,79 persen

 

Saham-saham yang catat top losers antara lain:

-Saham SOFA turun 9,82 persen

-Saham DCII turun 7 persen

-Saham AMRT turun 6,98 persen

-Saham SSTM turun 6,96 persen

-Saham ASMI turun 6,96 persen


Aksi Investor Asing

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 160,8 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 97,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 93,6 miliar

-Saham GGRM senilai Rp 21 miliar

-Saham MNCN senilai Rp 15,5 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBNI senilai Rp 48,3 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 46 miliar

-Saham ASII senilai Rp 33,7 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 22,2 miliar

-Saham ERAA senilai Rp 19,1 miliar


Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 1,05 persen, indeks Korea Selatan Kospi mendaki 0,97 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 1,78 persen, indeks Thailand menguat 1,41 persen.

Selain itu, indeks Shanghai melambung 1,45 persen, indeks Taiwan menguat 2,45 persen dan indeks Singapura susut 0,37 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya