Pendapatan Sewa Menara Naik, Tower Bersama Kantongi Laba Bersih Rp 689,84 Miliar

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan kenaikan pendapatan 15,3 persen menjadi Rp 2,97 triliun pada semester I 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Sep 2021, 14:50 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2021, 14:50 WIB
20161102-Menara Tower-Jakarta- Angga Yuniar
Menara jaringan telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Jakarta, Rabu (2/11). Indonesia menargetkan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia tenggara tahun 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,97 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini. Realisasi pendapatan itu naik 15,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,58 triliun.

Pendapatan tersebut paling banyak disumbang oleh PT Telekomunikasi Selular senilai Rp 1,08 triliun. Disusul dari PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 641,45 miliar, PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 479,19 triliun, PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) Rp 453,66 triliun, serta PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sebesar Rp 23,07 miliar.

“Seluruh penghasilan merupakan penghasilan sewa dari menara telekomunikasi dan properti investasi,” dikutip dari laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (3/9/2021).

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 729,09 miliar dari sebelumnya Rp 428,96 miliar. Sehingga diperoleh laba kotor Rp 2,03 triliun, naik 7,75 persen dibandingkan semester I 2020 sebesar Rp 1,88 triliun.

Pada periode ini, Perseroan mencatatkan pendapatan bunga dan laba selisih kurs masing-masing Rp 3,23 miliar dan Rp 26,28 miliar. Setelah dikurangi beban lain-lain dan pajak, Perseroan berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 689,84 miliar. Realisasi laba naik 28,24 persen dibandingkan semester I 2020 sebesar Rp 537,92 miliar.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Total Aset

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Dari sisi aset Perseroan sampai dengan 30 Juni 2021 tercatat sebesar Rp 41,84 triliun. Naik dari posisi akhir Desember sebesar Rp 36,52 triliun.

Rinciannya, Rp 3,55 triliun merupakan aset lancar dan sisanya Rp 38,29 triliun merupakan aset tidak lancar. Liabilitas tercatat sebesar Rp 32,62 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 11,23 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 21,39 triliun.

Pada perdagangan Jumat pukul 14.37 WIB, saham TBIG naik 1,66 persen ke posisi Rp 3.060 per saham. Saham TBIG naik 40 poin ke posisi Rp 3.050 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.070 dan terendah Rp 2.980 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.145 kali dengan volume perdagangan 349.495. Nilai transaksi Rp 106,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya