Pasar Fluktuaktif, Mitra Keluarga Bakal Buyback Saham Tahap II

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) telah akhiri buyback saham tahap pertama hingga 14 September 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Sep 2021, 20:39 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 20:39 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menyampaikan rencana pembelian kembali saham (buyback) tahap kedua. Direktur PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, Joyce V. Handajani menuturkan, hal itu dilakukan lantaran kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

Perseroan juga mengumumkan telah mengakhiri pembelian kembali saham pada tahap pertama yang merujuk pada surat Perseroan Nomor 05/MIKA-VIII/2021 terkait pembelian kembali saham atau buyback.

Pada saat itu, perseroan umumkan buyback saham pada 23 Agustus-22 November 2021. Nilai buyback saham maksimal Rp 200 miliar dengan jumlah saham maksimum 83 juta lembar saham.

"Dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, Perseroan memutuskan untuk mengakhiri pembelian kembali saham tersebut,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (14/9/2021).

Total saham yang telah dibeli Perseroan periode 23 Agustus 2021 sampai dengan 14 September 2021 sebanyak 48.060.300 lembar saham atau senilai Rp 112,93 miliar. Transaksi tersebut telah dilaporkan kepada OJK melalui surat Perseroan nomor 10/MIKA-IX/2021 tertanggal 14 September 2021.

Pembelian kembali saham tahap kedua Perseroan akan dilaksanakan terhitung sejak 15 September 2021 sampai dengan 14 Desember 2021. Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum Rp 200 miliar dengan jumlah saham maksimum 80 juta lembar saham.

"Perseroan membatasi harga pembelian saham sebesar maksimum Rp 2.500 per saham," kata Joyce.

Pembeian kembali saham akan dibiayai dari kas internal Perseroan. Hal ini karena Perseroan memiliki modal kerja dan cadangan dana yang memadai, pelaksanaan rencana pembelian kembali saham tidak berdampak terhadap pendapatan Perseroan.

"Rencana pembelian kembali saham akan mengakibatkan penurunan jumlah saham beredar, namun diperkirakan akan meningkatkan laba per saham,” ia menambahkan.

Pembelian kembali saham diharapkan dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif, selain memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental.

Aksi ini juga meberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham MIKA

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 14 September 2021, saham MIKA naik 2,11 persen ke posisi Rp 2.420 per saham. Saham MIKA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 2.360 per saham.

Saham MIKA berada di level tertinggi Rp 2.420 dan terendah Rp 2.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.986 kali dengan volume perdagangan 229.937. Nilai transaksi Rp 54,8 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya