S&P Global Paparkan Risiko Bitcoin Jadi Alat Pembayaran di El Salvador

Banyak risiko yang harus ditanggung El Salvador atas tindakan pengadopsian bitcoin.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2021, 20:39 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2021, 20:39 WIB
Tolak Bitcoin, Warga El Salvador Bakar ATM Uang Kripto
Seorang pria melintasi mesin ATM bitcoin bernama Chivo yang dibakar dalam protes terhadap Presiden Nayib Bukele di San Salvador, El Salvador, Rabu (15/9/2021). Ribuan warga Salvador berdemonstrasi menentang bitcoin, yang disahkan sebagai alat pembayaran oleh pemerintah. (AP Photo/Ivan Manzano)

Liputan6.com, Jakarta - El Salvador, salah satu negara yang adopsi bitcoin jadi alat pembayaran sah. Lembaga pemeringkat S&P Global menilai langkah El Salvador tersebut berdampak negatif.

Banyak risiko yang harus ditanggung El Salvador atas tindakan pengadopsian bitcoin. S&P Global menyatakan, risiko utama adalah dapat mengancam harapan El Salvador terkait dukungan program dari Badan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), naiknya kerentanan fiskal hingga merugikan bank-bank di negara tersebut. Hal itu terjadi

karena tercipta ketidaksesuaian mata uang ketika mereka memberikan pinjaman dalam hal ini berkaitan dengan uang tunai dan saat pembayaran pinjaman dalam bentuk bitcoin.

"Risiko adopsi bitcoin sebagai alat pembayaran di El Salvador tampaknya lebih besar daripada potensi manfaat yang diterima. Selain itu, adanya implikasi negatif yang merujuk pada kredit,” demikian pernyataan S&P, mengutip dari laman Chanel News Asia, ditulis Sabtu (18/9/2021).

Saat ini Amerika Serikat (AS) mendapat nilai B- dari S&P, artinya dalam posisi stabil. Pada akhir Juli, El Salvador memperoleh posisi Caa1 atau setara satu tingkat di bawah B-. Hal ini menyebabkan El Salvador berada pada peringatan downgrade.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

El Salvador Resmi Jadikan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Sebelumnya, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Keputusan ini diambil setelah sebagian besar anggota parlemen menyetujui proposal Presiden El Salvador, Nayib Bukele.

Seperti dilansir CNN, Kamis, 10 Juni 2021, negara tersebut telah menerima bitcoin sebagai alat pembayaran seperti dollar Amerika Serikat.

Undang-undang menyebutkan, semua agen ekonomi harus menerima bitcoin sebagai bentuk pembayaran barang atau jasa.Selain itu, bitcoin saat ini juga bisa digunakan untuk pembayaran.

Sebelumnya, Bukele menyatakan, El Salvador akan bermitra dengan perusahaan keuangan digital Strike untuk membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung penggunaan bitcoin sebagai mata uang resmi.Memberikan status mata uang yang sah, bitcoin juga bisa digunakan peminjam untuk membayar utang.

Sebelumnya Bukele juga menuturkan, menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah akan mempromosikan inklusi keuangan, pariwisata, inovasi, dan pembangunan ekonomi.

Bank sentral di seluruh dunia meski pun telah bereaksi positif terhadap bitcoin, mereka masih enggan menggunakan kripto karena volatilitasnya yang ekstrem.

Bitcoin misalnya, mengalami penurunan harga lebih dari 50 persen dari sebelumnya mencapai rekor tertinggi, yakni di atas USD 60.000. Cryptocurrency atau kripto lain yang diperdagangkan lebih tipis juga lebih fluktuatif.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya