Sejahteraraya Anugerahjaya Raih Pinjaman Rp 450 Miliar, untuk Apa Saja?

PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (SRAJ) mendapatkan pinjaman Rp 450 miliar akan digunakan untuk apa saja?

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2021, 12:26 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2021, 23:39 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (SRAJ) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 450 miliar dari pemegang saham mayoritas SRAJ yaitu, PT Surya Cipta Inti Cemerlang. 

Hal tersebut disampaikan Sejahteraraya Anugerahjayamelalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (24/9/2021) yang dikutip Liputan6.com.

Surya Cipta Inti Cemerlang (SCIC) memiliki 59,99 persen saham SRAJ. Pinjaman sebesar Rp 450 miliar tersebut setara 24,59 persen dari total ekuitas Sejahteraraya. 

Sebagian dari pinjaman ini akan dipakai untuk melunasi utang Sejahteraraya kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI/BBNI). Sedangkan sebagian lagi akan digunakan untuk pembayaran utang entitas anaknya, yaitu PT Sejahtera Inti Sentosa (SIS) kepada BNI. 

Perolehan pinjaman dari SCIC dinilai lebih menguntungkan dari pada mengambil pinjaman dari pihak ketiga. Sebab pinjaman ini merupakan pinjaman tanpa bunga, dengan jangka waktu tiga bulan, sejak ditanda tanganinya perjanjian pinjaman yaitu sejak 21 September 2021.

Pinjaman tersebut diberikan dalam bentuk tunai. Dalam perjanjian itu disebutkan, perjanjian itu dapat diperpanjang secara otomatis apabila Sejahteraraya tidak dapat membayar pinjaman hingga kurun waktu maksimal satu tahun. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ketentuan Pinjaman

IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di ruang penyimpanan uang "cash center" BNI, Jakarta, Kamis (6/7). Tren negatif mata uang Garuda berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai bangkit ke zona hijau (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah jangka waktu satu tahun, apabila perseroan belum mampu melunasi pinjaman tersebut, pemberi pinjaman yang SCIC berhak mengkonversi sebagian atau seluruh jumlah pinjaman tersebut dengan penerbitan saham baru dari Sejahteraraya dengan memperhitungkan total nilai pinjaman terutang dibagidengan nilai nominal saham SRAJ denganmemperhatikan kepada peraturan perundang-undanganterkait dengan konversi utang menjadi saham.

Opsi lain jika, setelah satu tahun Sejahteraraya tidak mampu melunasi, maka pemberi pinjaman akan meminta pembayaran kembali atas Pinjaman tersebut secarapenuh dan segera.

Hingga kuartal I 2021, laba bersih Sejahteraraya mencapai Rp 68,26 miliar, melonjak tajam dibanding periode yang sama sebelumnya, yaitu rugi bersih sebesar Rp 14,5 miliar).

Jumlah aset perseroan tercatat sebesar Rp 4,35 triliun, dimana liabilitasnya sebesar Rp 2,52 triliun dan ekuitasnya Rp 1,83 triliun.

Per 24 September, harga saham SRAJ ditutup terkoreksi sebesar Rp 22, atau 7,1 persen menjadi Rp 308, dari sebelumya di 23 September 2021, sebesar Rp 330 per saham. 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya