Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih belum mampu meraih rekor tertinggi sepanjang masa seiring minim sentimen yang dongkrak IHSG. Laju IHSG akan koreksi pada Jumat (22/10/2021).
CEO PT Indosurya Bersinas Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan melalui rentang konsolidasi IHSG wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikan jangka pendek.
IHSG, menurut William belum mampu meraih rekor tertinggi sepanjang masa karena masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG.
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, aliran dana investor asing terlihat mulai kembali masuk ke dalam pasar modal sehingga terjadi fluktuasi harga para investor yang masih dapat memanfaatkan momentum untuk akumulasi pembelian. Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.472-6.691 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG sedang berada di awal fase koreksi wave (iv) sehingga IHSG masih rawan koreksi ke rentang 6.457-6.545 pada Jumat pekan ini.
"IHSG berada di kisaran support 6.573,6.451, dan resistance 6.680,6.690,” ujar dia dalam catatannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihannya, Herditya memilih saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT), PT Blue Bird Tbk (BIRD), dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Sedangkan William memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Selain itu, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).
Advertisement