IHSG Rawan Koreksi Jelang Pengumuman Rapat The Fed, Lirik Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran support 6.451,6.390 dan resistance 6.600,6.680.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Nov 2021, 07:59 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 07:59 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (3/11/2021). Hal ini dipengaruhi harga komoditas dan jelang rilis rapat bank sentral Amerika Serikat (the Fed).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar.

Ia menilai, pola pergerakan IHSG masih akan diwarnai oleh sentimen dari harga komoditas dan masih belum terlihat aliran dana investor aisng secara signifikan yang mengalir ke pasar modal mengingat akhir 2021 di depan mata.

“Sedangkan penopang pergerakan IHSG berasal dari masih stabilnya kondisi perekonomian di tengah perlambatan yang terlihat dari data perekonomian. Hari ini IHSG berpotensi tertekan,” ujar dia dalam catatannya, Rabu (3/11/2021).

Hal senada disampaikan Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana. Ia prediksi, IHSG masih rawan koreksi pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG ditutup koreksi 0,9 persen ke posisi 6.493. Pergerakan IHSG pun menembus moving average (MA) 20 dan support di 6.509.

"Dengan tertembusnya level support, seperti yang kami perkirakan IHSG akan membentuk wave (iv) terlebih dahulu ke level 6.457 dan worst casenya ke 6.392,” ujar dia.

Pada Rabu pekan ini, ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran support 6.451,6.390 dan resistance 6.600,6.680.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pertemuan The Fed dan Rilis PDB RI Jadi Perhatian Pasar

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Herditya mengatakan, pergerakan IHSG dipengaruhi pelaku pasar wait and see rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. The Federal Reserve (the Fed) menggelar pertemuan pada dua hari pekan ini.

Investor mencermati keputusan soal suku bunga the Federal Reserve dan rencana melakukan tapering atau pengurangan stimulus moneter pada November 2021.

“Kalau untuk pergerakan IHSG ke depan kami masih perkirakan rentang koreksi,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Herditya menambahkan, jika tapering diumumkan akan sedikit mempengaruhi IHSG. Akan tetapi, ia menilai, dampaknya terhadap IHSG tidak seburuk 2013. “Secara historis 5-10 tahun pun IHSG pada November mencatatkan return yang kurang baik,” kata dia.

Selain the Fed, Herditya mengatakan, rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021 juga menjadi perhatian pasar.

Saham Pilihan

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Petugas Dinas Pertamanan berdiri dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Blue Bird Tbk (BIRD),PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Selain itu PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya