Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Rilis Data Perdagangan China

Bursa saham Asia beragam pada perdagangan Senin, 8 November 2021 seiring investor cermati rilis data perdagangan China.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Nov 2021, 08:48 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 08:48 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin pagi (8/11/2021). Hal ini seiring investor bereaksi terhadap rilis data perdagangan China pada akhir pekan lalu.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,2 persen. Sementara itu, indeks Topix melompat 0,26 persen. Bursa saham Australia pulih setelah alami koreksi. Indeks ASX 200 menguat.

Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,59 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah. Demikian mengutip dari laman CNBC, Senin (8/11/2021).

Data resmi yang dirilis selama akhir pekan menunjukkan ekspor China melonjak 27,1 persen pada Oktober 2021 dibandingkan tahun lalu. Realisasi ekspor itu lebih tinggi dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 24,5 persen.

Indeks dolar Amerika Serikat berada di posisi 94,21 setelah berada di posisi 94,5. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 113,44 per dolar Amerika Serikat.

Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 0,22 persen ke posisi USD 82,92 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat bertambah 0,32 persen ke posisi USD 81,53 per barel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Wall Street pada Jumat 5 November 2021

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli ke posisi rekor pada perdagangan Jumat, 5 November 2021. Wall street kembali reli setelah laporan pekerjaan pada Oktober 2021 lebih baik dari yang diharapkan sehingga meningkatkan optimisme tentang pemulihan ekonomi.

Di sisi lain perkembangan besar dari Pfizer mengenai pil COVID-19 yang mudah dikelola memicu harapan pembukaan kembali ekonomi yang lancar membuat saham maskapai dan operator jalur pelayaran melonjak.

Pada penutupan wall street, indeks Dow Jones melonjak 203,72 poin atau 0,6 persen menjadi 36.327,95. Indeks S&P 500 naik 0,4 persen menjadi 4.697,53, dan mencatat kenaikan positif dalam tujuh hari berturut-turut. Indeks Nasdaq naik tipis 0,2 persen menjadi 15.791,59. Tiga indeks acuan tersebut mencapai rekor penutupan tertinggi.

Pergerakan saham jelang akhir pekan ini didorong data ekonomi yang menunjukkan kenaikan tenaga kerja pada Oktober 2021 yang mencapai 531.000. Perkiraan konsensus memperkirakan tambahan 450.000 pekerjaan.

Laporan tersebut juga merevisi angka mengecewakan pada September menjadi 312.000 pekerjaan dari 194.000 sebelumnya, dan meningkatkan angka pada Agustus dengan jumlah yang sama.

“Pasar mendukung laporan pekerjaan yang jauh lebih baik dari perkiraan karena nonfarm payrolls memukul harapan. Keuntungan berbasis luas di seluruh industri dan manufaktur adalah titik terang nyata,” ujar Chief Investment Officer Cornerstone Wealth, Cliff Hodge dilansir dari CNBC, Sabtu (6/11/2021).

Tiga indeks utama ini mencatat kenaikan yang positif. Indeks S&P 500 naik 2 persen pada pekan ini mendorong indeks acuan tersebut menguat 25 persen sepanjang 2021. Indeks Dow Jones bertambah 1,4 persen pada pekan ini. Sedangkan indeks Nasdaq reli hampir 3,1 persen untuk kinerja mingguan terbaiknya sejak awal April.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya