OJK Harap Pasar Modal Syariah Berperan Dukung Keuangan Berkelanjutan

Kepercayaan untuk memegang presidensi G20 juga berarti kepercayaan terhadap kemampuan Indonesia dalam memulihkan diri dari pandemi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Nov 2021, 14:59 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2021, 14:59 WIB
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida memberikan sambutan pada acara sharia investment week, Kamis (11/11/2021) (Dok: tangkapan layar/Pipit I.R)
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida memberikan sambutan pada acara sharia investment week, Kamis (11/11/2021) (Dok: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dipercaya memegang posisi presidensi di G20 Tahun 2022. Tema yang akan diusung adalah ‘Recover Together, Recover Stronger’.  Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida menilai, kepercayaan untuk memegang presidensi G20 juga berarti kepercayaan terhadap kemampuan Indonesia dalam memulihkan diri dari pandemi.

Pada saat bersamaan, Nurhaida mengatakan dunia akan memantau bagaimana Indonesia melanjutkan program-program pemulihan. Dia menuturkan, ini adalah kesempatan sekaligus juga tentunya tantangan.

“Untuk menjawab tantangan tersebut, saya berharap pasar modal syariah juga dapat berperan dalam mendukung agenda yang diusung G20 yang salah satunya adalah terkait dengan sustainable finance,” kata Nurhaida dalam opening ceremony Sharia Investment Week 2021, Kamis (11/11/2021).

Sebetulnya agenda tersebut bukan hal yang baru di pasar modal syariah. Ini sudah terdapat di road map pasar modal syariah 2020-2024. Salah satu program pengembangan produk syariah yaitu pengembangan produk pasar modal syariah berbasis socially responsible investment.

Saat ini, terdapat produk pasar modal syariah yang terkait dengan sustainable finance. Yaitu Green Sukuk Global dan Green Sukuk Ritel yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia melalui perusahaan penerbit SBSN.

“Di masa mendatang, diharapkan terdapat green sukuk atau efek syariah lain yang bertemakan sustainable finance yang diterbitkan oleh korporasi,” ujarnya.

 

 

p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harus Diikuti Literasi

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nurhaida menambahkan, keseluruhan upaya untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pasar modal harus diiringi dengan peningkatan literasi. Hal ini mengingat masih banyak investor pemula yang belum memahami risiko berinvestasi di pasar modal.

Dalam hal ini, OJK bersama SRO dan seluruh pelaku pasar modal terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Serta terus peningkatan pengetahuan investasi pada instrumen keuangan agar investor memiliki pemahaman yang memadai dalam membuat keputusan investasi.

"Salah satu upaya tersebut adalah mengadakan acara Sharia Investment Week ini,” sebut Nurhaida.

"Semoga rangkaian acara Syariah investment week 2001 ini dapat bermanfaat, khususnya investor di pasar modal syariah maupun investor aktif agar lebih bersemangat berinvestasi di pasar modal syariah dan dapat mengelola investasinya dengan baik di pasar modal syariah di Indonesia," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya