Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi mencatatkan saham perdana di papan utama BEI dengan memakai kode MTEL. Dari aksi ini, Mitratel berhasil menghimpun total dana mencapai Rp 18,79 triliun.
"Kami sangat berbahagia dengan respons yang sangat positif dari kalangan investor. Jumlah yang Rp 18 triliun ini di atas ekspektasi kami,” ujar Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi, Hendra Purnama dalam konferensi pers, Senin (22/11/2021).
Hendra mengatakan, Perseroan kini siap untuk melancarkan rencana akuisisi 6.000 tower. Saat ini Mitratel telah memiliki lebih dari 28 ribu tower atau menara. Dengan penambahan tersebut, maka mitratel akan memiliki lebih dari 34 ribu menara.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk akuisisi kita sekarang sudah mulai mempersiapkan. Diharapkan kita bisa memulai prosesnya di 2022,” kata Hendra.
Adapun akuisisi ini termasuk dalam rencana pertumbuhan organik Perseroan yang juga akan dibiayai dari dana hasil IPO. Sebagai informasi, Perseroan mengalokasikan sekitar 90 persen dana hasil IPO untuk belanja modal. Rinciannya, sekitar 56 persen dari angka tersebut akan digunakan untuk belanja modal anorganik.
Seperti akuisisi strategis portofolio menara berkualitas di Indonesia. Terutama menara yang dimiliki oleh operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Serta akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara Perseroan di Indonesia.
"56 persen untuk pembangunan secara organik, itu juga kita sudah persiapkan. Sehingga pada Tahun 2022 dan 2023 kita mulai pembangunan organik,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mitratel Catatkan Saham Perdana di BEI
Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau dikenal Mitratel mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-41 di BEI.
Mitratel mencatatkan saham perdana dengan memakai kode saham MTEL di papan utama. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI 83.515.452.844. Saham yang dicatatkan itu terdiri dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) 23.493.524.800 dan saham pendiri 60.021.928.044.
Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 800 dengan nilai nominal Rp 228. Dengan demikian total dana yang diraup dari IPO Rp 18,79 triliun. Dengan demikian kapitalisasi pasar saham yang terbentuk Rp 66,81 triliun.
Dana hasil IPO antara lain digunakan 90 persen untuk belanja modal dan 10 persen untuk modal kerja. Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO, ESA dan MESOP antara lain PT Telkom Indonesia Tbk sebesar 71,77 persen, public 28,06 persen, ESA sebesar 0,03 persen dan MESOP sebesar 0,13 persen.
Saat pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin emisi efek antara lain PT HSBC Sekuritas Indonesia, PT JP Morgan Sekuritas Indonesia, dan PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia
Advertisement