Kantongi Restu OJK, Bank Neo Commerce Bidik Dana Rp 2,5 Triliun dari Rights Issue

Bank Neo Commerce mengeluarkan sebanyak-banyaknya 1.927.162.193 lembar saham baru yang akan dicatatkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Nov 2021, 15:49 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 15:49 WIB
Direktur Utama Bank Neo Commerce (BBYB), Tjandra Gunawan (Foto: Bank Neo Commerce)
Direktur Utama Bank Neo Commerce (BBYB), Tjandra Gunawan (Foto: Bank Neo Commerce)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC (BBYB) telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis, 18 November 2021 untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) V atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, Perseroan menargetkan perolehan dana Rp 2,5 triliun. Bank Neo Commerce mengeluarkan sebanyak-banyaknya 1.927.162.193 lembar saham baru yang akan dicatatkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), setara 25,71 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini, dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham.

Harga pelaksanaan rights issue dipatok pada Rp 1.300 per saham. Sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 2,5 triliun.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, mengatakan aksi korporasi tersebut bertujuan salah satunya untuk memenuhi modal inti bank digital yang ditetapkan OJK minimal Rp 2 triliun di akhir tahun 2021, dan Rp 3 triliun di akhir tahun 2022.

"Melalui rights issue ini, BNC akan mendapatkan suntikan senilai Rp 2,5 triliun yang menyebabkan modal inti BNC meningkat menjadi lebih dari Rp 3 triliun, melebihi ketentuan yang ditetapkan OJK. Hal ini sebagai bentuk keseriusan BNC dan untuk semakin mempercepat akselerasi transformasi menjadi bank digital terdepan di Indonesia,” terang Tjandra dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, senin (22/11/2021).

Selanjutnya dana hasil rights issue juga akan diprioritaskan untuk investasi berkelanjutan pada teknologi informasi, mendukung kinerja operasional BNC.

Di antaranya pengembangan dan rekrutmen karyawan, kegiatan promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital, pengembangan aplikasi neobank milik BNC melalui pengembangan berbagai fitur dan layanan perbankan yang inovatif.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perkuat KPMM

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak ketinggalan, juga untuk memperkuat rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Saat ini, aplikasi neobank milik BNC dikenal akan inovasi produk dan layanannya yang interaktif. Di antaranya terdapat Neo Jurnal, fitur chat, dan games Dunia Neo.

"Raihan modal hasil aksi korporasi ini sangat penting bagi perkembangan fitur, layanan, dan produk BNC. Ke depannya, BNC akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman unik perbankan digital yang berbeda bagi para nasabah. BNC akan terus fokus pada inovasi dan terobosan, berfokus pada interaksi antar nasabah,” ungkap Tjandra.

Tjandra bersyukur karena terobosan yang telah BNC lakukan memberikan hasil. Di antaranya menjadikan BNC sebagai pemimpin pasar di kategori bank digital saat ini dengan jumlah nasabah terbanyak di Indonesia dan menjadikan aplikasi neobank sebagai aplikasi bank digital yang paling banyak dicari dan diunduh.

"Berbagai raihan positif di tahun ini membuat semangat kami terlecut dan kami optimis kinerja Bank Neo Commerce di tahun depan akan lebih baik lagi,” ujar Tjandra.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya