Ramainya Penggalangan Dana di Pasar Modal

Penggalangan dana di pasar modal cukup ramai sepanjang 2021 ditunjukkan dari aksi IPO hingga rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Nov 2021, 07:47 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2021, 07:47 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penghimpunan dana di pasar modal hingga akhir Oktober 2021 mencapai Rp 274 triliun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penghimpunan dana dari pasar modal itu terdiri dari 37 penawaran umum pertana  atau initial public offering (IPO) senilai Rp 31,11 triliun.

Kemudian penggalangan dana  dari pasar modal terdiri dari 29 penawaran umum terbatas (PUT) Rp 160,08 triliun, 6 Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS) senilai Rp 6,97 triliun, 33 Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS) tahap pertama senilai Rp 31,06 triliun dan 40 PUB EBUS tahap kedua senilai Rp 45,09 triliun.

Analis PT Sucor Sekuritas, Hendriko Gani mengatakan, ramainya penggalanganan dana dari pasar modal seiring banyak bank yang raih dana untuk memenuhi kebutuhan modal minimal dari OJK dan juga saham perusahaan yang rights issue.

Minat investor untuk berinvestasi di saham juga menjadi katalis. Per 29 Oktober 2021, jumlah investor pasar modal mencapai 6.758.335 investor dari posisi 2020 sebesar 3.880.753. Sedangkan investor C-BEST tercatat 3.089.997 hingga 29 Oktober 2021 dari posisi 2020 1.695.268.

“Ditambah minat masyarakat untuk berinvestasi saham yang juga naik cukup signifikan membuat banyak perusahaan yang melakukan penggalangan dana tahun ini,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (21/11/2021).

Sedangkan dari makro ekonomi, ia mengatakan, jumlah uang beredar di masyarakat yang tumbuh sejak pandemi COVID-19 akibat stimulus yang diberikan oleh pemerintah pusat di seluruh dunia termasuk Indonesia. “Sehingga dengan kondisi suku bunga rendah dan juga pasar saham kita yang cenderung naik sejak tengah tahun,” ujar dia.

Dengan ramainya penggalangan dana dari pasar modal ini, Hendriko menilai, saat ini Indonesia tengah fase pemulihan ekonomi. Dengan demikian emiten pun bersiap ekspansi menyambut pemulihan ekonomi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tumbuh Kepercayaan di Pasar Modal

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, terkait ramainya IPO pada 2021, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, hal tersebut didorong membaiknya ekonomi Indonesia.

“Kemudian dari sisi minat investor yang bertumbuh dan dari sisi sistem yang memudahkan investor untuk akses IPO,” kata dia.

Ia menambahkan, pasar modal juga menjadi pilihan untuk menggalang dana oleh emiten seiring tumbuhnya kepercayaan terhadap pasar modal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya