Bank Permata dan Chandra Asri Rampungkan Transaksi Keuangan Pakai Blockchain

Teknologi Blockchain yang diterapkan dalam transaksi trade finance akan mengoptimalkan perdagangan global.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Nov 2021, 06:04 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 06:00 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PermataBank menjalankan transaksi crossborder perdananya antara Indonesia dan Thailand. PermataBank bermitra dengan Bangkok Bank PLC (Thailand) dalam mendukung penerbitan Letter of Credit (LC) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Indonesia kepada supplier.

Proses penerbitan Letter of Credit (LC) yang biasanya harus dikomunikasikan antara pembeli, penjual serta bank penerbit dan bank penerima dalam platform yang berbeda-beda, dapat diselesaikan melalui single platform dengan waktu end-to-end process yang jauh lebih singkat dan dapat dimonitor secara real time.

Direktur Wholesale Banking Bank Permata Darwin Wibowo menuturkan, transaksi yang berhasil dilakukan melalui teknologi blockchain bersama Chandra Asri merupakan sebuah pencapaian sekaligus terobosan baru bagi proses trade finance di Indonesia.

"Hal ini sejalan dengan strategi kami untuk memperluas skala bisnis dengan sinergi bersama Bangkok Bank dan memperkuat model bisnis dengan digitalisasi yang bermanfaat bagi kebutuhan nasabah. Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Chandra Asri terhadap teknologi baru yang kami terapkan ini,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Rabu (24/11/2021).

Direktur Keuangan Chandra Asri Andre Khor menuturkan, pihaknya senang dapat bekerja sama dengan mitra utama banknya, Bank Permata dan Bangkok Bank untuk merintis transaksi LC blockchain lintas batas pertama dari Indonesia di Contour, platform khusus fintech.

“Ini adalah langkah kunci menuju penyederhanaan radikal dan transformasi proses pembiayaan perdagangan konvensional menuju sesuatu yang baru. Transaksi perdana dengan teknologi blockchain ini menandai tonggak terbaru Program Transformasi Digital Chandra Asri,” ujar dia.

Ia menambahkan, sebagai pemain industri utama, perseroan  senang mencari terobosan untuk mempromosikan industrialisasi dan integrasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemakaian Teknologi Blockchain

Chandra Asri merupakan produsen petrokimia yang terintegrasi terbesar di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas dan Mixed C4, Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena), Styrene Monomer, Butadiene, serta Methyl Tert-butyl Ether (MTBE) & Butene-1.

Dengan teknologi Blockchain, Chandra Asri dapat mengurangi waktu pemrosesan dengan digitalisasi penerbitan LC, sesuai dengan strategi perusahaan dalam menanamkan teknologi baru dan melaksanakan Transformasi Digital untuk mempertahankan standar kelas dunianya.

Sementara itu, PermataBank merupakan bank pertama di Indonesia yang menerapkan transaksi trade finance melalui sistem blockchain.

Dalam mengimplementasikan teknologi ini PermataBank bekerja sama dengan Contour, perusahaan berbasis blockchain yang memberikan layanan kepada lebih dari 80 bank dan perusahaan di 17 negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

Direktur Teknologi dan Operasi PermataBank Abdy D. Salimin menuturkan, PermataBank terus berinvestasi pada kapabilitas teknologi yang tepat dalam menyelesaikan masalah nasabah.

“Penggunaan teknologi blockchain dalam pembiayaan perdagangan bekerja sama dengan Contour merupakan cerminan dari komitmen berkelanjutan kami untuk menghadirkan pengalaman perbankan terbaik bagi nasabah kami yang memberikan brand promise kami – simple, fast, dan reliable,” ujar dia.

Teknologi Blockchain mengoptimalkan aliran data dengan aman dan cepat antara mitra bisnis, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan arus perdagangan dalam jaringan perdagangan.

“Jaringan tepercaya secara digital yang terhubung ini juga merupakan tempat tepat untuk menemukan mitra yang juga tepat, memperluas jaringan pemasok, pembeli dan bank, mempercepat dan meningkatkan volume perdagangan dengan cara yang paling efisien,” kata dia.

Teknologi Blockchain yang diterapkan dalam transaksi trade finance akan mengoptimalkan perdagangan global yang lebih mudah, efisien, dan aman untuk Letter of Credit lintas batas dan domestik. Teknologi ini akan membantu nasabah korporat memaksimalkan sumber daya dan meningkatkan arus kas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya