Saham Maskapai, Ritel hingga Hotel di AS Rontok Terhantam Varian Baru Covid-19

Varian baru membuat kembali terjadinya pembatasan dan dikhawatirkan mendorong kenaikan jumlah Covid-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Nov 2021, 15:25 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2021, 15:25 WIB
FOTO: Kasus Corona di Amerika Serikat Tembus 1 Juta
Patung The Fearless Girl yang dipasangi masker terlihat di depan Bursa Efek New York selama pandemi COVID-19 di New York, Amerika Serikat, Senin (27/4/2020). Menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins, kasus COVID-19 di AS melampaui 1 juta. (Xinhua/Michael Nagle)

Liputan6.com, Jakarta Varian Covid-19 baru menghantam saham perusahaan- perusahaan di Amerika Serikat dari berbagai sektor. Varian baru membuat kembali terjadinya pembatasan dan dikhawatirkan mendorong kenaikan jumlah Covid-19.

Melansir laman CNBC, Sabtu (27/11/2021), saham dimaksud seperti perusahaan penerbangan dan jasa pariwisata di Amerika Serikat (AS). Seperti saham United Airlines, American Airlines mengalami aksi jual pada perdagangan Jumat waktu setempat.

Itu setelah kemunculan varian Covid-19 baru memicu pembatasan perjalanan. Saham United dan Amerika masing-masing turun 9,6 persen dan 8,8 persen. Saham Delta kehilangan 8,3 persen, dan pembuat pesawat Boeing turun 5,4 persen.

Saham perusahaan pariwisata Marriott International, Airbnb ikut ketiban rugi. Saham hotel Marriott dan Hilton masing-masing turun 6,5 persen dan 6,3 persen. Saham Airbnb turun 3,4 persen, Expedia tenggelam 9,5 persen.

Kondisi serupa terjadi pada saham penyedia kapal pesira karena ketakutan jika jumlah Covid-19 membengkak.

Seperti saham kapal pesiar turun 11 persen, Norwegian Cruise Line susut 11,4 persen, dan Royal Caribbean turun lebih dari 13,2 persen.

Live Nation, Las Vegas Sands — Saham Hiburan dan Kasino turun di tengah berita varian baru Covid. Live Nation turun 8,1 persen, Las Vegas Sands kehilangan 5,4 persen, Wynn Resorts turun 6 persen dan Penn National Gaming turun 0,8 persen.

Saham ritel ikut terpukul keras. Padahal biasanya ritel sedang mengalami musim belanja tersibuk tahun ini. Saham jaringan department store Macy's turun lebih dari 5,2 persen, Gap turun 2,9 persen.

Nordstrom kehilangan 1,1 persen, Nike turun 2,3 persen. Saham Simon Property Group, pemilik mal terbesar AS, turun 5,1 persen. Sementara itu, jaringan toko kelontong Kroger bertambah 1,4 persen.

 

Perusahaan Lainnya

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Occidental Petroleum – Saham perusahaan eksplorasi dan produksi anjlok 7,2 persen di tengah penurunan luas dalam stok energi.

Tercatat jika harga minyak AS turun sekitar 13 persen, jatuh di bawah USD 70 di tengah kekhawatiran atas varian baru Covid.

Terlihat pada saham perusahaan energi Marathon Oil turun 6,7 persen, Devon Energy turun 5,3 persen dan APA mundur 8,3 persen. Setiap komponen di sektor energi S&P 500 turun selama sesi perdagangan yang dipersingkat hari Jumat.

Bank of America, Citigroup — Saham-saham bank jatuh pada hari Jumat karena varian Covid baru menimbulkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan mendorong imbal hasil Treasury lebih rendah. Saham Bank of America turun 3,9 persen, Citigroup turun 2,7 persen, sementara Goldman Sachs turun sekitar 2,5 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya