Inocyle Technology Kantongi Laba Bersih Rp 25,7 Miliar hingga Kuartal III 2021

Inocyle Technology Group (INOV) menyatakan laba bersih itu didukung meningkatnya volume permintaan terhadap produk perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Nov 2021, 13:03 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 07:42 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Inocyle Technology Group Tbk (INOV) mencatat kinerja positif sepanjang sembilan bulan 2021. PT Inocyle Technology Group Tbk yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik ini mencatat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba bersih.

Perseroan mencatat laba bersih Rp 25,7 miliar hingga September 2021. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya alami rugi Rp 16,72 miliar. Perolehan laba bersih itu didukung dari kenaikan penjualan bersih 22,80 persen menjadi Rp 464,64 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 378,36 miliar.

Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 363,60 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 316,43 miliar.

Dengan demikian, laba bruto perseroan tumbuh menjadi Rp 100,03 miliar. Pertumbuhan laba kotor itu 61,53 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 61,92 miliar. Perseroan mencatat laba usaha Rp 41,38 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 9,33 miliar.

Perseroan menyatakan laba bersih itu didukung meningkatnya volume permintaan terhadap produk perseroan yang sebabkan kenaikan penjualan 22,8 persen menjadi Rp 464,6 miliar.

"Meski pun dalam kuartal III ini sempat terjadi lockdown karena ada varian baru COVID-19, namun kami bersyukur mampu mempertahankan kinerja yang baik dan positif,” ujar Direktur PT Inocyle Technology Group Tbk, Victor Choi dikutip dari keterangan tertulis,ditulis Selasa (30/11/2021).

Ia juga melihat industri daur ulang saat ini sudah mulai pulih. Hal ini karena ada peningkatan permintaan terutama untuk produk fiber dan non-woven.

"Diharapkan kondisi ini bertahan hingga akhir tahun dan seterusnya, sehingga kami dapat menutup tahun ini dengan kinerja yang lebih baik,” tutur dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) terus menggenjot kinerja di tengah tren daur ulang. (Dok: Inocyle Technology Group)
PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) terus menggenjot kinerja di tengah tren daur ulang. (Dok: Inocyle Technology Group)

Hingga September 2021, penjualan perseroan didominasi oleh penjualan serat sebesar Rp 319,5 miliar. Penjualan serat itu naik 19,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya,

Kemudian penjualan bukan tenunan (non-woven) tercatat sebesar Rp100,7 miliar atau naik 48,3 persen yoy, sedangkan penjualan produk rumah tangga (homeware) tercatat sebesar Rp43,4 miliar atau mengalami kenaikan 6 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2020.

Victor menuturkan, peningkatan laba bersih perseroan selain didorong oleh peningkatan penjualan, juga didukung perseroan yangmenekan biaya produksi sehingga mampu meningkatkan gross margin sebesar 21,5 persen pada kluartal III-2021 ini.

Selain itu, INOV juga berhasil menekan beban dari selisih kurs secara signifikan sehingga dapat mendorong laba usaha yang positif.

Disamping terus menggenjot kinerja, INOV juga tetap memperhatikan efek lingkungan dengan menerapkan bisnis keberlanjutan melalui penerapan ekonomi sirkular dan ESG (Environmental, Social and Governance).

Bersama anak usaha PT Plasticpay Teknologi Daurulang (Plasticpay), INOV terus berupaya menciptakan ekosistem 3600 dengan menciptakan produk-produk dari hasil daur ulang sampah botol plastik sehingga memberikan nilai ekonomis yang lebih tinggi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Selain itu, dari sisi ESG, INOV juga telah memperoleh sertifikasi keberlanjutan tahun kedua dari Planet Mark UK.  

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Planet Mark, selama tahun 2020 INOV telah mengurangi total jejak karbon sebesar 2,8 persen yaitu dari 20.275,7 tCO2e menjadi 19.699,6 tCO2e (tonnes of carbon dioxide equivalent)

“Sebagai perusahaan yang concern terhadap lingkungan, kami sangat memperhatikan efek keberlanjutan, di mana dalam laporan ESG kami yang terakhir kami telah berhasil meningkatkan kontribusi terhadap pemenuhan SDG’s (Sustainable Development Goals), yaitu saat ini kami sudah berkontribusi dalam 9 SDGs dari 18 target SDGs yang ada,” ujar Victor.

Gerak Saham INOV

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 November 2021, saham INOV naik 12,69 persen ke posisi Rp 222 per saham. Saham INOV dibuka stagnan Rp 197 per saham.

Saham INOV berada di level tertinggi Rp 244 dan terendah Rp 190 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.934 kali dengan volume perdagangan 86.888. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya