Bayan Resources Catat Volume Penjualan Batu Bara 29,3 Juta MT

Bayan Resources mencatat produksi batu bara mencapai 27,3 juta metrik ton (MT) hingga kuartal III 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Nov 2021, 08:03 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 05:00 WIB
Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatat volume penjualan batu bara 29,3 juta metrik ton. (MT) hingga akhir September 2021. Realisasi volume penjualan batu bara itu tumbuh sekitar 12,69 persen dari periode sama tahun sebelumnya 26 juta MT.

“Distribusi geografis utama dari batu bara yang kami produksi hingga kuartal III 2021 ke China, Korea, Indonesia, India, dan Malaysia, serta lainnya,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero saat paparan publik, ditulis Selasa (30/11/2021).

Rincian distribusi batu bara itu antara lain Filipina 28 persen, China 17 persen, Korea sebesar 14 persen, Indonesia 11 persen, India 10 persen dan Malaysia sebesar 10 persen serta lainnya.

Selain itu, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,3 juta metrik ton (MT) hingga kuartal III 2021. Produksi batu bara tersebut naik dari  21,5 juta MT pada  periode sama tahun 2020. “Harga jual rata-rata hingga tahun ini USD 59,7 juta ton,” tulis perseroan.

PT Bayan Resources Tbk juga telah serap anggaran belanja modal USD 100,8 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.333 per dolar AS) hingga September 2021. Perseroan pun merevisi belanja modal 2021 menjadi USD 170 juta-USD 190 juta.

Jenny menuturkan, belanja modal untuk berbagai ekspansi perseroan termasuk kelanjutan pembangunan dan jalur pengangkutan batu bara 100 KM menuju Sungai Mahakam."Fasilitas penguatan tongkang yang baru di Sungai Mahakam dan kelanjutan pengaspalan, peningkatan kualitas dari jalur pengangkutan batu bara menuju Senyiur sepanjang 69 KM, dermaga dan jalur conveyor di BCT," kata dia.

Selain itu, perseroan membidik pendapatan USD 1,4 miliar-USD 1,6 miliar pada 2021. Sementara itu, rata-rata biaya tunai menjadi USD 27 MT dari target sebelumnya USD 25 MT. Harga jual rata-rata menjadi USD 48/MT dari periode sebelumnya USD 46 per per MT.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BYAN

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 November 2021, saham BYAN naik 0,38 persen menjadi Rp 26.350 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan Rp 26.250 per saham.

Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 27.000 dan terendah Rp 25.800. Total frekuensi perdagangan 115 kali dengan volume perdagangan 862. Nilai transaksi Rp 2,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya