Semacom Integrated Patok Harga IPO Rp 180 per Saham

PT Semacom Integrated Tbk menawarkan saham perdana sebanyak 347.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2022, 08:06 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 08:06 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Semacom Integrated Tbk, perusahaan bergerak di usaha produksi panel, perakitan baterai listrik dan energi terbarukan menetapkan harga perdana Rp 180 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Harga saham yang ditetapkan itu merupakan batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 180-Rp 220 per saham.

Mengutip prospektus perseroan dalam laman e-ipo.co.id, Selasa (4/1/2022), PT Semacom Integrated Tbk menawarkan saham perdana sebanyak 347.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50.

Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak 25,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan demikian, perseroan akan meraih dana IPO Rp 62,46 miliar.

Perseroan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 173.500.000 yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah waran yang diterbitkan itu setara 17,35 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh waran seri I.

Waran seri I yang diterbitkan memiliki jangka waktu pelaksanaan 1 tahun. Adapun harga pelaksanaan waran Rp 230 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek diterbitkan. Waran ini berlaku 11 Juli 2022-10 Januari 2023. Total hasil exercise waran sekitar Rp 39,90 miliar.

Perseroan akan memakai dana hasil IPO untuk modal kerja perseroan. Modal kerja itu untuk pembeliaan persediaan, biaya research dan development, dan biaya pemasaran dan promosi. Sedangkan dana waran untuk modal kerja antara lain pembeliaan persediaan, biaya pemasaran dan promosi.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

Jadwal IPO:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Desember 2021

-Masa penawaran umum perdana saham pada 4 Januari-6 Januari 2022

-Tanggal penjatahan pada 6 Januari 2021

-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 Januari 2022

-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2022

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Perseroan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hingga Juni 2021, perseroan mencatat penjualan Rp 60,90 miliar dari periode sama tahun sebelumnya (tidak diaudit pada 2020-red) sebesar Rp 45,53 miliar. Laba bersih periode tahun berjalan tercatat Rp 4,95 miliar hingga Juni 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,25 miliar.

Total liabilitas tercatat Rp 84,12 miliar pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 83,34 miliar. Total ekuitas naik menjadi Rp 62,83 miliar hingga 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 57,68 miliar. Dengan demikian total aset Rp 146,95 miliar pada 30 Juni 2021 dari 2020 sebesar Rp 141,03 miliar.

Untuk kebijakan dividen, perseroan akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30 persen atas laba bersih tahun berjalan. Hal itu dilakukan setelah IPO mulai tahun buku 2021 dan seterusnya.

“Besarnya pembagian dividen akan, bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya,” tulis perseroan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya