Rambah Bisnis Properti, Pratama Abadi Nusa Gelar Rights Issue

PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13.120.000.000 saham baru dalam rangka rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Feb 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 05:00 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), emiten bergerak di industri kemasan kaleng akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek tertelebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/2/2022), PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13.120.000.000 saham baru. Jumlah itu mewakilii sebanyak-banyaknya 96,97 persen yang nilai nominalnya Rp 100 per saham.

Perseroan akan memakai dana hasil investasi untuk pengambilalihan saham baru 51 persen yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate yaitu PT Bangun Kosambi Sukses (BKS).

Selanjutnya BKS akan mengambilalih saham baru 51 persen yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC). Sisanya modal kerja perseroan.

“Tujuan dari rencana PMHMETD I oleh perseroan adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis pada perusahaan real estate,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

 Sehingga perseroan akan memperoleh sumber pendapatan lainnya untuk mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, dan prospek usaha perseroan ke depannya yang dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi perseroan, pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru sesuai dengan HMETD yang dimilikinya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) hingga sebanyak-banyaknya 96,97 persen.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Maret 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bisnis Properti

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Melalui keterbukaan informasi BEI, perseroan menyatakan tumbuh secara anorganik dan mempunyai strategi yang dapat mengoptimalkan investasi perseroan. Oleh karena itu, perseroan menambah kegiatan usaha dengan investasi dan mengembangkan bisnis di bidang real estate.

Perseroan menilai, pertumbuhan pasar properti di Indonesia meningkat sangat signifikan akibat pertumbuhan ekonomi, bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya daya beli masyarakat, dan peran pemerintah mendukung pertumbuhan industri properti dengan mengeluarkan berbagai insentif dan stimulus. Hal ini terutama saat pandemi COVID-19.

Perseroan menambah kegiatan usaha di bidang properti ini dengan mengambilalih bagian sebanyak 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan BKS oleh Perseroan atau setara dengan 51 persen kepemilikan saham dalam BKS senilai Rp 6,49 triliun.

Selain itu, pengambilan bagian sebanyak 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan MAS oleh BKS atau setara dengan 51 persen kepemilikan saham dalam MAS senilai Rp 4,69 triliun. Kemudian pengambilbagian sebanyak 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan CGIC oleh BKS atau setara 51 persen kepemilikan saham dalam MAS senilai Rp 1,79 triliun.

Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan Rp 41,89 miliar per 30 September 2021. Nilai transaksi pengambilalihan saham  tersebut melebihi 50 persen dari ekuitas perseroan sehingga wajib memperoleh persetujuan pemegang saham independen perseroan.

Perseroan berencana untuk berinvestasi di BKS, MAS dan CGIC, dan mengembangkan bisnis di bidang real estat, yang sejalan dengan bisnis MAP, pemegang saham Perseroan.

“ Sehingga diharapkan akan tercipta sinergi bisnis yang optimal. Berdiri sejak tahun 2002, MAP merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka yang berpusat di Jakarta,” tulis perseroan.

MAP fokus pada pengembangan properti sebagai solusi bisnis dan one stop living, dengan menyajikan kenyamanan dan kemudahan gaya hidup modern di kawasan Pantai Indah Kapuk, lokasi yang prestisius di Jakarta Utara, dengan berbagai jenis properti seperti township, ruko, apartemen, gedung perkantoran, small office, mall, hotel, kavling, rumah tinggal dan sebagainya.

“Dengan berinvestasi dan mengembangkan bisnis di bidang real estat, Perseroan akan memperoleh sumber pendapatan lainnya untuk mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas dan prospek usaha Perseroan ke depannya, sehingga dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi Perseroan, pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujar perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya