Bukit Asam Bidik Produksi Batu Bara Naik 21 Persen pada 2022

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga menargetkan angkutan pada 2022 ditingkatkan menjadi 31,50 juta ton atau naik 24 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Mar 2022, 16:49 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2022, 16:49 WIB
Bukit Asam
Bukit Asam

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara menjadi 36,41 juta ton pada 2022. Produksi batu bara tersebut naik 21 persen dari realisasi tahun sebelumnya, 30,04 juta ton.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/3/2022), PT Bukit Asam Tbk juga menargetkan angkutan pada 2022 ditingkatkan menjadi 31,50 juta ton atau naik 24 persen dari realisasi angkutan 2021 sebesar 25,42 juta ton.

Sementara itu, volume penjualan batu bara 2022, PT Bukit Asam Tbk mengincar kenaikan menajdi 37,10 juta ton. Target itu naik 31 persen dari realisasi penjualan batu bara 2021 sebesar 28,37 juta ton.

Pada 2021, produksi batu bara perseroan naik 21 persen dari tahun sebelumnya atau menjadi 30,04 juta ton. Volume angkutan batu bara juga naik menjadi 25,42 juta ton atau naik 7 persen dari 2020.

Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara diikuti dengan kenaikan volume penjualan batu bara. Sepanjang 2021, perseroan menjual batu bara 28,37 juta ton atau naik 9 persen dari tahun sebelumnya dengan rasio penjualan domestik 57 persen dan ekspor 43 persen.

Kenaikan penjualan tidak terlepas dari strategi manajemen PT Bukit Asam Tbk mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke sejumlah negara antara lain China, Taiwan, Filipina, India, Jepang dan Vietnam.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Proyek Angkutan Batu Bara

FOTO: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara Setelah Indonesia Longgarkan Larangan Ekspor
Alat berat (kanan) digunakan untuk memuat batu bara ke truk di Pelabuhan Karya Citra Nusantara (KCN) Marunda, Jakarta, 17 Januari 2022. Indonesia melonggarkan larangan ekspor batu bara. (ADEK BERRY/AFP)

Selain itu, PT Bukit Asam Tbk menggandeng PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api berkapasitas 72 juta ton per tahun pada 2026. Hal itu terdiri dari:

1.Pengembangan jalur baru Tanjung Enim-Arah Utara

Pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Kramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun yang dibangun oleh PT KAI (Dermaga) dan PT Bukit Asam Tbk (train loading system) beserta CHF (coal handling facility) akan beroperasi pada kuartal IV 2024.

Di samping itu juga dikembangkan angkutan batu bara ke demarga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan akan beroperasi pada kuartal III 2026. Fasilitas tersebut akan dipergunakan untuk mendukung kerja sama sinergi BUMN Rantai Pasokan Batu Bara untuk meningkatkan ketahanan kelistrikan nasional. Penandatanganan Head of Agreement telah dilakukan PT Bukit Asam Tbk, KAI dan PLN pada 16 Februari 2022.

2. Pengembangan fasilitas eksisting

-Tanjung Enim-Arah Utara: Dermaga Kertapati, pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 5 juta ton per tahun telah berhasil dioperasikan sejak kuartal I-2020 dan telah ditingkatkan menjadi kapasitas 7 juta ton pada kuartal IV 2021.

-Tanjung Enim-Arah Selatan: Tarahan-1, pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 juta ton per tahun pada kuartal II 2021.

Gerak Saham PTBA

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Senin, 7 Maret 2022, saham PTBA naik 2,26 persen ke posisi Rp 3.620 per saham. Saham PTBA dibuka naik 60 poin ke posisi Rp 3.600 per saham.

Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 3.760 dan terendah Rp 3.560 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.943 kali dan volume perdagangan 1.124.488. Nilai transaksi Rp 408,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya