Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cermati Rilis Data Ekonomi China

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 20 April 2022. Investor menanti pengumuman suku bunga pinjaman China.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Apr 2022, 09:08 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2022, 09:08 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu pagi (20/4/2022), seiring menyusul kenaikan semalam di Wall Street. Hal ini seiring indeks Nasdaq melonjak lebih dari 2 persen. Investor juga akan mencermati rilis suku bunga pinjaman acuan terbaru China.

Indeks Nikkei 225 naik 0,55 persen di awal perdagangan karena saham pembuat robot Fanuc melonjak lebih dari 1 persen. Indeks Topix naik 0,8 persen. Saham Australia juga diperdagangkan di wilayah positif karena indeks S&P/ASX 200 naik 0,25 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan sedikit berubah.

Kemudian, China akan mengumumkan suku bunga pinjaman satu tahun terbarunya pada 09:15 HK/SIN. Mayoritas pedagang dan analis yang disurvei dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan penurunan suku bunga pinjaman bulan ini.

Investor telah mengamati tanda-tanda dukungan kebijakan dari otoritas China karena terus bergulat dengan wabah COVID-19 terburuk sejak guncangan awal pandemi pada 2020.

Semalam di Amerika Serikat, indeks S&P 500 naik sekitar 1,61 persen menjadi 4.462,21. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 499,51 poin, atau 1,45 persen, menjadi 34.911,20 sementara Nasdaq Composite melonjak 2,15 persen menjadi 13.619,66.

Indeks USD berada di 100,96 lebih tinggi dibandingkan dengan level di sekitar 100,5 yang terlihat awal pekan ini. Yen Jepang diperdagangkan pada 129,19 per dolar AS, terus melemah setelah melampaui 128 terhadap dolar kemarin. 

Sedangkan, dolar Australia berpindah tangan pada 0,7395, masih lebih rendah dibandingkan dengan level di atas 0,745 yang terlihat minggu lalu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Wall Street pada Perdagangan 19 April 2022

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 19 April 2022. Hal ini seiring pelaku pasar menavigasi salah satu minggu tersibuk musim laporan keuangan perusahaan dan memantau pergerakan suku bunga terbaru.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 499,51 poin atau 1,45 persen ke posisi 34.911,20. Indeks S&P 500 menguat 1,61 persen menjadi 4.462,21. Indeks Nasdaq bertambah 2,15 persen ke posisi 13.619,66.

Saham telah berada di bawah tekanan baru-baru ini dengan indeks S&P 500 merosot selama dua minggu berturut-turut. Namun, investor menambahkan aset berisiko pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks kapitalisasi kecil dan menengah Russell 2000 menguat 2,1 persen.

“Baik sentimen maupun posisi sekarang terlalu bearish (melemah) menurut pandangan kami. Sementara kami sedikit mengurangi alokasi saham kami. Kami tetap konstruktif pada saham dan berpikir reli jangka pendek mungkin terjadi terutama di segmen kapitalisasi pasar kecil dan beta tinggi,” ujar Marko Kolanovic dari JPMorgan, kepada klien, dilansir dari CNBC, Rabu, 20 April 2022.

Sementara itu, saham bank mencatat penguatan seiring suku bunga bergerak lebih tinggi. Di sisi lain, bank regional dan meengah melaporkan kinerja laba. Saham Citizens Financial menguat 6,8 persen dan mengalahkan kinerja pada kuartal I. Saham JPMorgan naik lebih dari dua persen.

Saham industri media dan teknologi juga ikut menguat. Saham Disney dan Netflix naik 3,2 persen. Saham Microsoft dan Alphabet masing-masing naik 1,7 persen dan 1,8 persen.

 

Gerak Saham di Wall Street

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Chief Investment Strategist Delos Capital Advisors, Andrew Smith menuturkan, keuntungan untuk saham tetap ada meski kenaikan suku bunga lebih lanjut.”Mungkin menjadi tanda investor seharusnya tidak percayai reli pada Selasa pekan ini,” kata dia.

Smith menilai, banyak saham-saham defensif yang menguat dan pelaku pasar mendapatkan rotasi tersebut. “Tetapi saham teknologi naik dengan imbal hasil juga bergerak menguat, itu bukan kejadian normal,” kata dia.

Laporan laba mendorong pergerakan saham individu pada perdagangan Selasa pekan ini. Johnson&Johnson melaporkan kinerja kuartalan yang beragam dengan pendapatan per saham melampaui harapan pendapatan. Sedangkan pendapatan meleset dari perkiraan analis. Saham Johnson&Johnson naik 3 persen.

Saham Hasbro naik sekitar 5 persen meski perusahaan mainan itu membukukan laba lebih lemah dari perkiraan. Pendapatan sesuai dengan perkiraan. Saham Travelers Companies susut 4,9 persen dan Lockheed Martin melemah 1,6 persen setelah membukukan kinerja yang beragam.

 

Pasar Obligasi

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Data ekonomi seperti perumahan baru dan izin bangunan pada Maret 2022 di atas harapan, berdasarkan perkiraan Dow Jones. Sentimen itu dongkrak saham homebuilder dengan DR Horton naik 3,9 persen.

“Sejauh ini data ekonomi telah bertahan cukup baik, jadi ada beberapa kekuatan yang mendasari meskipun kekhawatiran resesi tumbuh dan suara tentang perlambatan pertumbuhan semakin keras,” ujar Investment Strategist Edward Jones, Angelo Kourkafas.

Pasar energi mungkin telah membantu sentimen pelaku pasar dengan harga minyak dan gas alam melemah. Kourkafas menilai, harga gas alam dan minyak yang turun telah memberikan sejumlah bantuan bagi investor yang khawatir tentang inflasi.

Di sisi lain, saham perjalanan juga mencatat kinerja baik setelah mandate masker dicabut. Saham American Airlines menguat lebih dari lima persen, dan United naik 4,5 persen.

Pelaku pasar juga mengawasi pasar obligasi. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai 2,94 persen, level tertinggi sejak 2018. Harapan kenaikan suku bunga the Fed meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir, meski bank sentral mengatakan akan bergantung pada data untuk memutuskan bagaimana menaikkan suku bunga sepanjang tahun.

Kekhawatiran tentang langkah the Fed selanjutnya telah menyebabkan volatilitas yang tinggi di pasar obligasi yang tampaknya telah membebani saham dalam beberapa pekan terakhir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya