CEO Twitter Parag Agrawal Bakal Terima Rp 605 Miliar Jika Berhenti Usai Kesepakatan Akuisisi

CEO Tesla dan miliarder Elon Musk membuat kesepakatan untuk membeli Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 634,07 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Apr 2022, 15:36 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 15:21 WIB
CEO Twitter baru Parag Agrawal
CEO Twitter baru, Parag Agrawal, yang menggantikan Jack Dorsey (Foto: The Verge).

Liputan6.com, Jakarta - CEO Twitter Parag Agrawal akan mendapatkan sekitar USD 42 juta sekitar Rp 605,18 miliar (asumsi kurs Rp 14.409 per dolar AS) jika dia diberhentikan dalam waktu 12 bulan setelah perubahan kontrol di perusahaan media sosial Twitter. Hal itu diungkapkan oleh firma riset Equilar.

Melansir Channel News Asia, pada Senin, 25 April 2022 CEO Tesla dan miliarder Elon Musk membuat kesepakatan untuk membeli Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 634,07 triliun, mengakhiri perjalanannya sebagai perusahaan publik sejak 2013. Musk dalam pengajuan sekuritas pada 14 April mengatakan dia tidak percaya pada manajemen Twitter.

Sementara itu, perkiraan Equilar mencakup gaji pokok Agrawal senilai satu tahun ditambah percepatan pemberian semua penghargaan ekuitas, berdasarkan harga penawaran Elon Musk sebesar USD 54,20 per saham dan ketentuan dalam pernyataan proksi perusahaan baru-baru ini.

Meskipun demikian, seorang perwakilan Twitter menolak untuk mengomentari perkiraan dari Equilar. Seperti yang diketahui, Parag Agrawal, sebelumnya merupakan chief technology officer Twitter, kemudian diangkat menjadi CEO pada November. 

Total kompensasinya untuk 2021 adalah USD 30,4 juta, menurut proxy Twitter, sebagian besar dalam bentuk penghargaan saham.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Elon Musk Resmi Beli Twitter Rp 635 Triliun

Elon Musk. (AFP/Tobias SCHWARZ)
Ilustrasi Elon Musk

Sebelumnya, Twitter mengumumkan telah menandatangani kesepakatan akuisisi oleh CEO Tesla Elon Musk senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 635,91 triliun (asumsi kurs Rp 14.452 per dolar AS).

Pemegang saham Twitter akan menerima USD 54,20 per saham, dan ketika kesepakatan diselesaikan, perseroan akan go private. Saham Twitter menguat enam persen setelah pukul 15.30 EST. Jelang berita tersebut, perdagangan saham Twitter dihentikan Senin sore.

“Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi dan Twitter adalah digital town square yang penting bagi masa depan umat manusia,” ujar Musk dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman tersebut dilansir dari yahoo finance, Selasa (26/4/2022).

Elon Musk menyebutkan ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma terbuka untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan autentifikasi. “Twitter memiliki potensi luar biasa, saya berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan ini dan komunitas pengguna untuk membukanya,” kata dia.

Pengumuman tersebut mengikuti gejolak dalam beberapa minggu antara Elon Musk dan dewan Twiter. 


Menambah Portofolio Elon Musk

Elon Musk.  (Britta Pedersen / POOL / AFP)
Ilustrasi Elon Musk

Elon Musk menjadi pemegang saham terbesar perusahaan menolak upaya dewan Twitter untuk merekrutnya sebagai anggota. Ia pun merilis tawaran pengambilalihan Twitter.

Musk sekarang menambahkan Twitter ke portofolio perusahaannya yang mengesankan termasuk Tesla, SpaceX, The Boring Company dan Neuralink. Musk termasuk pengguna Twitter yang produktif, secara teratur meluncurkan berita terkait perusahaannya. Ia memakai Twitter sebagai sarana untuk berurusan dengan politikus dan kritikus.

Pemakaian Twitter juga membuat Elon Musk terlibat masalah hukum pada masa lalu. Salah satu yang terkenal ketika tweet niat untuk menjadikan Tesla go private dengan harga USD 420 per saham yang membuat Musk dapat denda USD 20 juta dari Securities and Exchange Commission (SEC).

Permusuhan Elon Musk terhadap SEC terutama saat klaim di Twitter orang-orang di agensi itu boneka wall street terutama pelaku short selling.

Elon Musk, teman salah satu pendiri Twitter dan mantan CEO Jack Dorsey sering menyerang Twitter dan kebijakan moderasi kontennya. Bagaimana tepatnya Musk akan mengubah platform sosial masih harus dilihat.


Menanti Langkah Elon Musk di Twitter

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Ilustrasi Elon Musk

Melonggarkan kebijakan moderasi konten perusahaan dapat mengundang serangkaian konten buatan pengguna yang menurut pengguna tidak dapat diterima oleh pengguna yang sudah ada dan lebih penting bagi keuntungan perusahaan.

Tanpa perlindungan yang mencegah iklan muncul di samping ujaran kebencian dan disinformasi merupakan masalah bahkan dengan praktik moderasi konten, pengiklan dapat menarik diri dari Twitter. Perusahaan bergantung pada pendapatan iklan untuk menghasilkan sebagian besar uangnya dapat membuat jaringan sosial turun.

Yahoo finance menyebutkan tidak ada jaminan Musk akan membuat perubahan dramatis pada platform. Dia bisa saja mengambil alih Twitter, mengubah beberapa hal, dan meninggalkan sebagian besar jejaring sosial apa adanya. Di sisi lain, ia juga masih membangun infrastruktur Tesla.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya