Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk atau LPPF melakukan aksi buyback atau pembelian kembali saham pada 2022.
PT Matahari Department Store Tbk membeli kembali atau buyback saham tahap II 2022 terhitung sejak tanggal keterbukaan informasi ini hingga 3 Juni 2022.
Baca Juga
"Jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan pembelian kembali saham 2022 adalah maksimal Rp 500 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham II 2022," tulis Direksi Matahari Department Store melalui keterbukaan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/5/2022).
Advertisement
Pembelian kembali saham II 2022 akan dilakukan atas sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, atau maksimum sebanyak 262.614.878 lembar saham.
"Perseroan akan membatasi harga maksimal pembelian kembali daham II 2022 sebesar Rp 7.950 per saham,” tulis manajemen.
Sementara itu, perseroan memperkirakan tidak ada penurunan pendapatan secara signifikan sebagai akibat dari pelaksanaan pembelian kembali saham II 2022 dan tidak ada dampak signifikan atas biaya pembiayaan perseroan.
“Perseroan mencatat laba bersih per saham perseroan per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 351, sedangkan proforma laba bersih per saham apabila pembelian kembali saham II 2022 dilaksanakan (dengan asumsi jumlah pembelian kembali saham dilakukan dalam jumlah maksimum) adalah sebesar Rp 431,” tulisnya.
Pembelian kembali saham II 2022 akan dilakukan baik melalui bursa atau di luar bursa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada penutupan perdagangan, Senin, 9 Mei 2022, saham LPPF melemah 6,9 persen ke posisi Rp 5.400 per saham. Saham Matahari Department Storedibuka stagnan Rp 5.800 per saham.
Saham LPPF berada di level tertinggi Rp 5.800 dan terendah Rp 5.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.767 kali dengan volume perdagangan 31.529 saham. Nilai transaksi Rp 17,5 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Buyback
Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Juni 2022. RUPSLB tersebut akan membahas sejumlah mata acara, di antaranya termasuk meminta persetujuan pembatalan saham treasuri.
Selain itu, juga untuk mendapatkan persetujuan mengenai program pembelian kembali saham berjangka lebih panjang untuk periode 6 Juni 2022 – 5 Desember 2023. Perseroan juga merencanakan untuk memperbarui pembelian kembali saham yang saat ini berlangsung menjadi berakhir pada 3 Juni 2022.
"Kami bermaksud untuk mengadakan RUPSLB pada 6 Juni untuk meminta persetujuan dari pemegang saham untuk membatalkan saham treasuri yang kami pegang, dan melaksanakan program pembelian kembali saham jangka panjang,” ungkap Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor dalam temu media di Jakarta, ditulis Minggu, 1 Mei 2022.
Buyback Rp 1 Triliun
Dalam rangka buyback jangka panjang tersebut, perseroan berencana membeli kembali sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan maksimal pembelian senilai Rp 1 triliun. Adapun harga pembelian per lembar saham akan ditentukan kemudian.
Sepanjang kuartal I 2022, perseroan telah merealisasikan pembelian kembali 156,7 juta lebar saham dengan harga Rp 4.128 pada kuartal I 2022.
Dalam kesempatan yang sama, CFO Matahari Department Store, Niraj Jain menyampaikan perseroan kembali melakukan buyback pada April 2022 dengan jumlah 11,3 juta lembar saham. Sehingga saat ini total akumulasi pembelian kembali saham adalah sebanyak 245 juta lembar, termasuk yang sudah direalisasikan tahun lalu sebanyak 77,2 juta lembar.
“Kami akan melakukan buyback untuk 245 juta lembar saham hingga akhir 2022. Sekarang kita sudah utilize Rp 911 miliar untuk buyback 425 juta saham atau 9,3 persen,” ungkap Niraj.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat kinerja yang kuat pada kuartal pertama 2022, meskipun terjadi puncak kasus Omicron COVID-19. Matahari Department Storemembalikkan keadaan dengan laba bersih tercatat sebesar Rp 145 miliar, dari rugi bersih kuartal I 2021 sebesar Rp 95 miliar.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp 2,4 triliun, atau naik 16 persen dibanding kuartal I 2021. Penjualan yang kuat menghasilkan EBITDA sebesar Rp 251 miliar pada kuartal I 2022, dibandingkan Rp 14 miliar pada kuartal I 2021.
"Kami memiliki kinerja kuartal I yang kuat meskipun varian Omicron memuncak pada Februari. Normalisasi jam operasional ritel dan penghapusan sebagian besar pembatasan juga membantu kondisi perdagangan ke depan," kata Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari Department Store, Terry O’Connor dalam temu media di Jakarta, ditulis Kamis, 28 April 2022.
Terry menambahkan, ekspansi gerai semakin cepat, dengan pembukaan Plaza Ambarukmo Yogyakarta pada akhir Maret. Disusul oleh Mal Taman Anggrek Jakarta pada pertengahan April 2022. Keduanya sudah menggunakan konsep gerai teranyar. Penambahan dua gerai baru ini menjadikan total gerai menjadi 140 gerai di 77 kota di seluruh Indonesia.
Matahari berencana membuka minimal 10 gerai pada 2022. Pengembangan konsep format baru diterima dengan baik oleh pelanggan. Perseroan juga telah menyelesaikan format baru di Supermal Karawaci Tangerang.
Selain itu, perseroan saat ini fokus pada keunggulan operasional, eksekusi strategi, dan pengeluaran secara cermat untuk mendorong hasil yang unggul.
“Panduan perkiraan manajemen atas EBITDA saat ini adalah Rp 2 triliun dan akan ditinjau kembali untuk dinaikkan selama periode komunikasi hasil kuartal II,” ujar dia.
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPFF) menyiapkan belanja modal sekitar Rp 400 miliar pada 2022.
Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor mengatakan, belanja modal akan difokuskan untuk ekspansi penambahan gerai baru.
"Jadi biasanya pengeluaran kami sekitar Rp 400 miliar per tahun untuk belanja modal. Kami ingin mengalokasikannya untuk memenuhi ambisi pembukaan gerai," kata dia dalam temu media di Jakarta, ditulis Kamis, 28 April 2022.
Selain itu, belanja modal termasuk untuk pengembangan konsep format baru gerai Matahari yang sudah ada. Informasi saja, Matahari menargetkan pembukaan setidaknya 10 gerai baru di tahun ini. Terakhir, Matahari membuka gerai baru di Plaza Ambarukmo Jogjakarta pada akhir Maret.
Disusul Mal Taman Anggrek Jakarta pada pertengahan April 2022. Penambahan dua gerai baru iru menjadikan total gerai Matahari saat ini menjadi 140 gerai, yang tersebar di 77 kota di seluruh Indonesia.
"Pengembangan konsep format baru diterima dengan baik oleh pelanggan. Perseroan juga telah menyelesaikan format gerai baru di Supermal Karawaci Tangerang," imbuh Tery.
Di sisi lain, baru-baru ini perseroan mengumumkan kemitraan dengan Tokopedia, untuk meluncurkan Official Store Matahari.
Kehadiran Official Store Matahari Department Store di Tokopedia akan semakin mempermudah masyarakat, termasuk pengguna Tokopedia yang tersebar di 99 persen kecamatan di Indonesia untuk mendapatkan berbagai pilihan produk fesyen lokal maupun internasional di Matahari dengan nyaman.
Advertisement