Prodia Raup Laba Bersih Rp 105,23 Miliar pada Kuartal I 2022

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) merilis kinerja keuangan kuartal I 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 11 Mei 2022, 13:26 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2022, 13:26 WIB
Prodia Luncurkan Dua Pemeriksaan Berbasis Gen dari rangkaian Prodia Genomics
Peneliti mengambil sampel di Laboratorium Pusat Prodia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Prodia Wellness Genomics mampu mendeteksi risiko 39  jenis penyakit pada wanita dan 36 penyakit pada pria sekaligus. (Liputan6.com/HO/Deny)

Liputan6.com, Jakarta - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan laba bersih Rp 105,23 miliar pada kinerja kuartal I 2022.

Berdasarkan keterangan resminya, performa kuartal I didukung penjualan sebesar Rp 556,07 miliar dan mencatat laba usaha sebesar Rp 125,29 miliar.  Prodia Widyahusada menyatakan hal prestasi yang baik pada awal 2022 mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang masih berjalan.

Kemudian, tingginya angka penjualan dan menurunnya angka beban pokok penjualan dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu menghasilkan laba kotor Perseroan Rp 332,36 miliar. Beban usaha Perseroan pada kuartal I 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp 207,34 miliar sehingga angka laba usaha Perseroan tercatat sebesar Rp 125,29 miliar. 

Adapun beban pajak penghasilan turun menjadi Rp 27,49 miliar sehingga laba bersih Perseroan pada kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 105,23 miliar. Meskipun laba bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 33,7 persen dari kuartal tahun lalu, Perseroan masih menghasilkan performa yang sangat baik.

Sementara itu, pada laporan arus kas kuartal I 2022, arus kas dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp 130,52 miliar dan arus kas dari aktivitas investasi tercatat sebesar negatif Rp 233,00 miliar. Sementara, arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami kenaikan menjadi surplus sebesar Rp 392 juta dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu yakni negatif Rp 8,586 miliar. 

Prodia mencatatkan kas dan setara kas pada kuartal I 2022 sebesar Rp 505,74 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan kas dan setara kas pada kuartal tahun lalu sebesar Rp 354,89 miliar. Perseroan memiliki posisi keuangan yang kuat untuk mendukung kesinambungan operasi dan pengembangan bisnis perseroan.

“Perseroan terus berupaya menghasilkan kinerja yang baik di masa pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Hal ini tentunya tidak luput dari usaha maksimal dari setiap Insan Prodia serta loyalitas dan kepercayaan yang pelanggan miliki terhadap Prodia. Kinerja yang baik ini akan terus kami tingkatkan,” kata Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty melalui keterangan resmi dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/5/2022).

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Total Liabilitas

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Prodia
Petugas medis memberi label darah pasien di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif dapat mengukur titer antibodi atau antibodi penetral dalam tubuh seseorang terhadap virus penyebab COVID-19. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Ia berharap konsistensi dan inovasi yang berkesinambungan dapat menjaga serta meningkatkan kinerjanya sebagai layanan kesehatan terbaik dan terdepan di Indonesia

Pada kuartal I 2022, Prodia juga mencatatkan peningkatan total aset lancar sebesar 5,9 persen dari Rp 1,77 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp 1,87 triliun.

Total aset lancar juga mengalami kenaikan menjadi Rp 960,29 miliar dari Rp 949,51 miliar. Sehingga terjadi kenaikan pada total aset Perseroan sebesar 4,3 persen  dari Rp 2,72 triliun menjadi Rp 2,83 triliun.

Selain itu, total liabilitas perseroan tercatat mengalami kenaikan dari Rp 466,27 miliar pada akhir tahun lalu menjadi sebesar Rp 483,56 miliar.

Total ekuitas Perseroan tercatat juga mengalami peningkatan sebesar 4,4 persen menjadi Rp 2,35 triliun di kuartal I 2022 dari Rp 2,25 triliun. Sehingga, total liabilitas dan ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 2,83 triliun atau sebesar 4,3 persen.

 

Tebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021. Prodia membagikan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebesar Rp 372 miliar.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui RUPS Tahunan pada 7 April 2022. Prodia Widyahusada akan membagikan kepada para pemegang saham, yaitu sebanyak 937.500.000 saham, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 397,83906 dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/4/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Prodia Widyahusada Tbk:

- Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 18 April 2022

Pasar Tunai: 20 April 2022

- Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 19 April 2022

Pasar Tunai: 21 April 2022

- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen (Recording Date): 20 April 2022

- Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2021: 6 Mei 2022

Perseroan membagikan dividen itu dengan pertimbangan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 621,62 miliar. Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 995,58 miliar. Total ekuitas tercatat Rp 2,25 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 April 2022, saham PRDA melemah 1,72 persen ke posisi Rp 7.125 per saham. Saham PRDA dibuka turun 250 poin ke posisi Rp 7.000 per saham.

Saham PRDA berada di level tertinggi Rp 7.350 dan terendah Rp 7.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 906 kali dengan volume perdagangan 6.325. Nilai transaksi Rp 4,5 miliar.

 

Target 2021

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Prodia
Petugas medis merapikan tabung di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Memasuki usia ke 48 tahun PT Prodia Widyahusada Tbk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada media mulai dari pemeriksaan kolesterol hingga Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membidik kenaikan pendapatan sebesar 30 persen hingga akhir 2021.

Meski begitu, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, Dewi Muliaty mengatakan, sebelumnya Perseroan mematok target yang tak setinggi tahun lalu. Mengingat kasus COVID-19 yang kini dalam tren melandai.

"Sesungguhnya kami rencanakan di tahun ini tidak sebesar pendapatan yang kami terima sekarang (hingga kuartal III 2021). Tapi cukup optimis, tetap kami membuat suatu perencanaan lebih tinggi daripada tahun lalu,” kata Dewi dalam paparan publik Prodia Widyahusada, Selasa, 16 November 2021.

Di sisi lain, Dewi berharap pandemi ini tidak berlangsung terus menerus. Sehingga pada saat bersamaan Pereroan melakukan berbagai strategi untuk mempertahankan kinerja.

"Ternyata strategi-strategi yang dijalankan perseroan berespons luar biasa dan itu memberikan dampak yang positif dengan pertumbuhan kami. Sehingga kami harus adjust yang rencana semula, yaitu pendapatan yang disesuaikan dengan capaian 9 bulan ini,” ujar Dewi.

Hingga kuartal III 2021, Prodia mencetak pendapatan bersih Rp 1,99 triliun. Tumbuh 65,60 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun. Dari raihan itu, Perseroan membukukan laba bersih Rp 511,08 miliar hingga kuartal III 2021. Realisasi laba bersih ini tumbuh 318 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 122,27 miliar.

“Kami tetap berharap di kuartal IV 2021 pertumbuhan yang tetap bagus. Walaupun kalau kita bandingkan year on year dengan kuartal IV tahun lalu di mana pendapatan itu tinggi karena COVID-19 masih tinggi,” beber Dewi.

Dewi menambahkan, laba kotor kuartal IV kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan kuartal II dan III. Namun demikian, secara keseluruhan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masih akan mencatatkan kenaikan.

"Jadi kami berharap sekalipun pertumbuhannya tidak setinggi kuartal III atau kuartal II tahun ini, tetapi secara gross profit akan jauh lebih tinggi daripada kuartal IV tahun lalu,” kata dia.

“Kami tetap akan maintain EBITDA di sekitar angka kuartal III 2021 sekitar 30-an persen. Dengan begitu, otomatis sampai akhir tahun kita berharap bisa mendapat juga di pertumbuhan sekitar 30 persen untuk revenue,” ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya