BNI Sekuritas Prediksi IHSG Rawan Aksi Ambil Untung, Pantau Empat Saham Pilihannya

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal IHSG terlihat berpeluang mengalami kenaikan terbatas dan rawan profit taking.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jun 2022, 08:47 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 08:47 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, (23/6/2022) diproyeksikan menguat terbatas dan rawan profit taking atau aksi ambil untung. Adapun IHSG pada perdagangan Rabu, 22 Juni 2022 ditutup melemah pada level 6.984,31.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal IHSG terlihat berpeluang mengalami kenaikan terbatas dan rawan profit taking sejak warning 21 Juni, dari candle inside day dan sudah isi gap 7.063.

"Trend bullish, selama di atas 6.924, berpeluang menuju 7.063-7.138 (high minggu lalu di 7.138). IHSG closing di bawah 5 day MA (6.998). Indikator MACD netral, Stochastich oversold. Selama di atas 6.924, berpeluang menuju (sebelumnya target 6.888 - 7.209 gap tercapai) 7.063 gap - 7.138. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.856 - 7.138,” ujar Andri dalam risetnya, Kamis, 23 Juni 2022.

Adapun level resistance pada perdagangan hari ini berada di posisi 6.998/7.063/7.100/7.138. Sementara untuk level support berada 6.968/6.924/6.886/6.856. Perkiraan range: 6.930 - 7.050.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menuturkan, pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones melemah 0,15 persen, begitu juga dengan indeks S&P 500 yang terkoreksi 0,13 persen dan Nasdaq yang mencatat penurunan 0,15 persen.

Bursa Eropa juga melemah seiring dengan kekhawatiran terhadap tingginya inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sementara bursa Asia Pasifik ditutup terkoreksi.

"Hari ini investor menanti penetapan suku bunga 7DRRR oleh Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan tetap di level 3,5 persen. Bank of Japan juga telah mengumumkan risalah dari pertemuan kebijakan moneter pada April 2022 bahwa bank tersebut akan tetap mempertahankan suku bunga yang sangat rendah,” kata Maxi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rekomendasi Teknikal

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati pada perdagangan Kamis, 23 Juni 2022 adalah:

1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT): trend bullish, selama closing di atas 1.810, menunjukkan peluang kenaikan terbatas. Indikator MACD netral, Stochastic bullish, candle bullish breakaway, dominan buy power.

• Resist: 2.000/2.055/2.160/2.230. Support: 1.910/1.845/1.1790/1.73.

• Rekomendasi: BUY 1.930-1.960 target 2.050/2.100 stop loss di bawah 1.810.

 

2.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN): trend Bearish, selama di bawah 5.875, peluang untuk rebound. Indikator MACD bullish, Stochastic bullish, candle three white soldier & dominan buy power.

 

• Resist: 5.525/5.700/5.925/6.175. Support: 5.300/5.150/4.900/4.800.

• Rekomendasi: BUY 5.300 -5.400 target 5.525/5.700 stop loss di bawah 5.150/4.900.

 

3.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO): trend bullish & fase distribusi selama di bawah 3.200, candle doji, stochastic oversold.

 

• Resist: 3.060/3.110/3.170/3.250. Support: 2.990/2.930/2.860/2.770.

• Rekomendasi: BUY di atas 3.030 target 3.110/3.150 stop loss di bawah 2.930.

 

4.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA): Trend bearish & fase distribusi selama di bawah 550, candle bullish hammer, stochastic netral.

 

• Resist: 510/520/530/580. Support: 500/492/480/454.

• Rekomendasi: BUY di atas 505 target 520/530 stop loss di bawah 492/490.

Penutupan IHSG Rabu 22 Juni 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Rabu (22/6/2022). Investor asing masih melakukan aksi jual di seluruh pasar dan transaksi saham PT Link Net (LINK) cukup besar di pasar negosiasi.

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 0,85 persen ke posisi 6.984,31. Indeks LQ45 merosot 0,91 persen ke posisi 1.008,76. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.063,25 dan terendah 6.968,29. Sebanyak 346 saham melemah sehingga menekan IHSG. 174 saham menguat dan 168 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.302.263 kali dengan volume perdagangan 25,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 24,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 108,63 miliar di seluruh pasar.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDX nonsiklikal naik 0,55 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic merosot 1,71 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance susut 1,45 persen dan indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,22 persen, indeks sektor saham infrastruktur merosot 0,74 persen.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng merosot 2,56 persen. Diikuti indeks saham Taiwan merosot 2,42 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut susut 2,74 persen, indeks Jepang tergelincir 0,37 persen, indeks Thailand terpangkas 1,35 persen, indeks Shanghai melemah 1,2 persen, dan indeks Singapura turun 0,69 persen.

 

Penutupan Wall Street 22 Juni 2022

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Rabu, 22 Juni 2022. Hal ini seiring pasar berjuang untuk mempertahankan kenaikan dari hari sebelumnya.

Selain itu, pelaku pasar juga mempertimbangkan komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang kembali menegaskan sikap bank sentral untuk meredam inflasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 47,12 poin atau 0,15 persen menjadi 30.483,13. Indeks Dow Jones tergelincir pada jam terakhir perdagangan. Indeks S&P 500 susut 0,13 persen menjadi 3.759,89. Indeks Nasdaq turun terbatas 0,15 persen menjadi 11.053,08.

Kekhawatiran yang berkembang dari resesi di wall street baru-baru ini membebani saham. Pada Rabu, 22 Juni 2022, ketua the Fed Powell mengatakan kepada Kongres kalau bank sentral memiliki “keputusan” untuk menjinakkan inflasi yang telah melonjak ke level tertinggi 40 tahun.

“Kami memahami kesulitan yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi. Kami sangat berkomitmen untuk menurunkan inflasi, dan kami bergerak cepat untuk melakukannya,” ujat Powell kepada Senat Banking Committee, dikutip dari CNBC, Kamis (23/6/2022).

Powell menambahkan, the Fed akan tetap di jalurnya hingga melihat bukti kuat inflasi sedang turun. Ia juga menuturkan mencapai soft landing untuk ekonomi tanpa resesi telah menjadi jauh lebih menantang.

The Fed menaikkan suku bunga 0,75 persen pekan lalu dan mengisyaratkan peningkatan suku bunga sebesar itu pada bulan depan. Sikap bank sentral pekan lalu yang lebih agresif melawan inflasi membuat investor bingung. Investor khawatir bank sentral lebih suka mengambil risiko resesi ketimbang menanggung inflasi tinggi yang terus menerus.

“Inflasi tetap menjadi risiko terbesar bagi aset keuangan, dan Jerome Powell telah membuat posisinya sangat jelas. The Fed akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi mulai berkurang,” ujar Chief Investment Officer Blanke Schein Wealth Management, Robert Schein.

Ia menambahkan, sampai saat itu, reli berkelanjutan untuk aset berisiko sulit dibayangkan. “Kondisi moneter yang ketat akan terus menerus menjadi hambatan bagi pasar keuangan sampai the Fed memberikan lampu hijau,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya