Liputan6.com, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) kucurkan pinjaman USD 100 juta atau sekitar Rp 1,49 triliun (asumsi kurs Rp 14.968 per dolar AS) untuk Chandra Asri. Pinjaman itu untuk fasilitasi pertumbuhan bisnis industri petrokimia Indonesia.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/7/2022), pembiayaan yang diberikan oleh Bank OCBC NISP adalah bagian dari komitmen untuk mendukung Chandra Asri agar dapat secara berkesinambungan mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga
"Kerja sama strategis ini merupakan langkah awal yang baik untuk kedua belah pihak. Sebagai mitra perbankan, kami berharap dapat memberikan layanan keuangan yang terintegrasi dan komprehensif guna mendukung Chandra Asri untuk tetap menjadi produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia,” ujar Direktur Bank OCBC NISP, Martin Widjaja.
Advertisement
Chief Financial Officer Chandra Asri, Andre Khor menekankan, Chandra Asri sangat antusias untuk memperluas dan meningkatkan hubungan dengan Bank OCBC NISP, institusi keuangan terkemuka yang menyediakan solusi perbankan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan nasabah industri seperti perseroan.
Komitmen bank untuk kemitraan jangka panjang dan pemahaman mendalam tentang model bisnis nasabah mereka adalah bukti komitmen mereka terhadap keberlanjutan, dengan fokus pelanggan yang kuat.
"Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya guna memenuhi pertumbuhan permintaan peroduk petrokimia di dalam negeri,” ujar dia.
Salah satu strategi Perseroan adalah mengembangkan kompleks CAP2 berskala dunia. Dengan dibangunnya kompleks ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk industri 4.0 dan menciptakan karier jangka panjang yang bernilai tinggi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selesaikan Program Penawaran Obligasi Ketiga Rp 5 Triliun
Sebelumnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) selesaikan program obligasi rupiah ketiga. Tidak hanya itu, obligasi tersebut diikuti dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) dari investor.
Chandra Asri melaksanakan program penawaran ketiga obligasi. Pada tahap I tahun 2020 ditutup dengan nilai Rp1 triliun, tahap II tahun 2020 dengan Rp6 Miliar, tahap III 2021 yaitu Rp1 triliun, tahap IV 2021 dengan Rp1 triliun dan juga tahap V sebesar Rp1,4 triliun.
Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra menyebutkan, penerbitan Tahap V 2022 terakhir mencatat pemesanan (order book) terlebih dahulu dan kelebihan permintaan terbesar yang pernah ada senilai Rp 2,5 triliun (USD178 juta). Adapun dengan rekor baru penerbitan satu tahap terbesar untuk Chandra Asri senilai Rp1,4 triliun (USD 100 juta).
Penerbitan tersebut pun tercatat menjadi salah satu tenor terpanjang bagi perusahaan swasta, dengan pelunasan kredit sekaligus hingga 10 tahun.
"Kami senang dapat menyelesaikan program obligasi Rupiah dengan sukses dengan dukungan kuat dari investor yang loyal dan penjamin emisi bersama," ujar Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 10 Maret 2022.
Advertisement
Alternatif Investasi
"Ini adalah bukti kuat dari kepercayaan yang tinggi dari investor domestik terhadap kinerja Perusahaan dan kekuatan finansial," ia menambahkan.
Selain itu, Erwin juga mengungkapkan senang dapat memberikan alternatif yang menarik bagi investor untuk membantu memenuhi kebutuhan investasi, untuk dapat mendiversifikasi portofolio dalam mengurangi risiko, dan meningkatkan hasil serta pengembalian.
Untuk emisi efek terbaru tahap V adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. PT Bank Tabungan Negara Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Kemudian untuk ke depan, Chandra Asri akan berusaha mengembangkan Program Berkelanjutan Obligasi Rupiah serta akan meluncurkan penawaran baru pada 2022 untuk memberikan peluang berkelanjutan kepada investor berpartisipasi dalam pertumbuhan dan ekspansi perusahaan.
Gandeng Empat Kontraktor untuk Garap FEED
Sebelumnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) atau Chandra Asri melalui anak perusahaan PT Chandra Asri Perkasa menggandeng empat kontraktor untuk mengerjakan Front-End Engineering Design (FEED).
Empat kontraktor itu antara lain Toyo Engineering Corporation, Samsung Engineering Co Ltd Wood dan Royal HaskoningDHV untuk pengerjaan FEED di kompleks petrokimia kedua berskala global milik Chandra Asri di Indonesia.
FEED merupakan tahapan kunci untuk perencanaan rinci proyek CAP2 dan akan diikuti dengan proses seleksi untuk para kontraktor teknis, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction (EPC)). Final Investment Decision (FID) akan diambil oleh para pemegang saham setelah seleksi EPC selesai.
Chandra Asri menargetkan untuk mengambil FID pada 2022 dan operasional CAP2 akan dimulai dari 2026.
Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra menuturkan, pihaknya sangat antusias untuk mengumumkan proyek kompleks petrokimia kedua telah memasuki babak baru yang menarik dengan terpilihnya empat kontraktor internasional terkemuka untuk mengerjakan FEED.
“Kami akan bekerja sama dengan kontraktor terpilih untuk membuat kemajuan dalam proyek CAP2 sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan bersama,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 24 November 2021.
Advertisement
Selanjutnya
Pihaknya berharap dapat merealisasikan proyek CAP2 dengan dimulainya pengerjaan FEED. Selain itu, mengandalkan rekam jejak kinerja dalam menyelesaikan Integration Master Plan untuk kompleks yang sudah terlebih dahulu ada dengan lancar dan aman.
“Hal ini akan memperkuat posisi kami sebagai mitra pertumbuhan bagi segenap sektor industri lainnya dan juga bagi perekonomian nasional,” ujar dia.
Salah satu kontraktor menyambut positif pengerjaan proyek tersebut. Presiden dan Chief Executive Officer Toyo Engineering Corporation, Haruo Nagamatsu menuturkan, pihaknya sangat senang mendengar deklarasi Chandra Asri tentang fase baru dari proyek tersebut. Pihaknya juga bangga TOYO telah terpilih sebagai salah satu kontraktor FEED untuk paker Ethylene Cracker.
“Untuk keberhasilan penyelesaian proyek CAP2 dan kontribusinya terhadap pertumbuhan industri petrokimia Indonesia, kami berkomitmen untuk memberikan layanan profesional terbaik yang didukung oleh banyak pengalaman bersama Chandra Asri,” ujar dia.
Demikian juga dengan kontraktor terpilih lainnya yang juga sambut positif kontrak baru tersebut.