Wahana Inti Selaras Terbitkan Obligasi Maksimal Rp 2 Triliun

Wahana Inti Selaras menerbitkan obligasi untuk pendanaan modal kerja perseroan dan anak usaha.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 11 Jul 2022, 16:44 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2022, 14:20 WIB
Ilustrasi Obligasi
Ilustrasi Obligasi (Photo created by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Menguatnya harga sektor komoditas masih berlangsung hingga saat ini dan telah  mendorong meningkatnya permintaan alat berat dan berbagai pendukung logistik di sektor tersebut.  

Permintaan yang terus menguat itu diperkirakan akan berlangsung terus hingga 2023. Menurut  Roadmap Infrastruktur Indonesia, permintaan alat berat akan meningkat pada beberapa tahun ke depan  menyusul rekor tertinggi yang dicapai pada 2021, yang diperkirakan masih akan terjadi pada 2022 dan 2023. 

Prospek yang baik tersebut selanjutnya memberikan dampak terhadap pertumbuhan bisnis alat berat  yang menurut perkiraan Hinabi (Himpunan Industri Alat Berat Indonesia) 2022 ini sekitar 30 persen hingga 40 persen. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).

Kemudian, prospek pertumbuhan bisnis alat berat yang terus membaik ke depan tersebut menjadi  latar belakang PT Wahana Inti Selaras (WISL) dalam pengembangan kegiatan usaha sehingga  Perseroan berencana untuk melakukan penghimpunan dana melalui penerbitan obligasi.  

Wahana Inti Selaras yang bergerak di bidang bisnis alat berat, pertambangan, agro dan konstruksi berencana pada  Senin,  11 Juli 2022 untuk melakukan investor gathering Penawaran Umum Obligasi I Wahana  Inti Selaras 2022 dengan nilai pokok sebanyak banyaknya Rp 2 triliun. 

Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai modal kerja Wahana Inti Selaras dan lima anak usaha  yaitu PT Indotruck Utama (ITU), PT Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS), PT  Indo Traktor Utama (INTRAMA),  PT Prima Sarana Gemilang (PSG) dan PT Prima sarana Mustika (PSM). 

Obligasi yang telah meraih peringkat idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)  tersebut akan dibagi dalam tiga Seri, yaitu Seri A, Seri B dan Seri C yang masing-masing memiliki tenor  370 hari, 3 tahun dan 5 tahun. Jumlah pokok dan besarnya suku bunga masing-masing seri belum  ditentukan namun bunga akan dibayarkan setiap triwulanan. 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perkiraan Jadwal Penawaran

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Untuk Emisi Obligasi ini adalah PT BNI Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sedangkan yang bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Berikut perkiraan jadwal penawaran umum hingga listing di BEI:

Tanggal Masa Penawaran Awal (Book Building) : 11-21 Juli 2022 

Tanggal Pernyataan Efektif OJK : 27 Juli 2022 

Tanggal Penawaran Umum : 29 Juli – 1 Agustus 2022 

Tanggal Pembayaran dari Investor : 3 Agustus 2022 

Tanggal Distribusi efek : 4 Agustus 2022 

Tanggal Listing di BEI : 5 Agustus 2022 

PT Wahana Inti Selaras (WISL) adalah anak perusahaan dari Grup Indomobil. WISL sudah mulai  beroperasi sebagai importir truk Volvo sejak 1993.

Selanjutnya, Perseroan tumbuh dan berkembang  pesat sebagai sub-holding untuk bisnis alat berat, pertambangan, agro dan konstruksi dalam Grup  Indomobil melalui penunjukan dari merek-merek alat berat ternama, akuisisi dan pendirian bisnis baru. Beberapa merek-merek ternama yang telah menunjuk WISL sebagai dealership antara lain  Volvo, Renault, SDLG, John Deere, Manitou, Kalmar, Hiab, Mantsinen 

 

Kontribusi Wahana Inti Selaras

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Perseroan juga menyediakan layanan purna jual (after sales service) untuk mesin dan alat berat tersebut.  Wahana Inti Selaras memandang pelayanan after sales service sangat penting sehingga Perseroan melakukan  berbagai upaya untuk mengembangkan dukungan after sales service dengan menyediakan  ketersediaan suku cadang yang cukup dan mekanik yang kompeten. 

Kegiatan pelayanan after sales service pun kini telah menjadi tulang punggung dan memberikan kontribusi pendapatan bagi Wahana Inti Selaras  sebesar 34 persen dengan gross margin hampir 52 persen pada 2021. Hingga saat ini Wahana Inti Selaras memiliki 196  outlet penjualan dan after sales service dengan jumlah on site service sebanyak 107 gerai serta 36  proyek kontraktor dan penyewaan alat berat. 

Hingga saat ini Wahana Inti Selaras telah memberikan kontribusi pendapatan dan marjin yang signifikan bagi  Indomobil Group. Pada 2021 Perseroan membukukan total pendapatan sebesar Rp5,58 Triliun  naik 69 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp3,30 triliun, sedangkan laba bersih pada 2021 tumbuh signifikan menjadi Rp240,39 miliar. Hingga Februari 2022, perseroan telah memiliki aset  lebih dari Rp6 triliun dengan total ekuitas sebesar hamper Rp1,10 triliun.

Total Emisi Obligasi

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, BEI juga menyampaikan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 59 emisi dari 45 emiten senilai Rp72,85 triliun.

Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,92 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.869,95 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.

Pada pekan ini, BEI menyebutkan ada pencatatan empat saham, tiga obligasi, dua sukuk dan dua waran.

Pada Rabu, 6 Juli 2022, Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Global Mediacom Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 700 miliar untuk obligasi dan Rp 500 miliar untuk sukuk.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus) dan untuk Sukuk adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

 

Selanjutnya

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

 

Kemudian, Obligasi Berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance (BAFI) resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 100 miliar.

Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk Obligasi ini adalah AAA(idn) (Triple A) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada Kamis, 7 Juli 2022, Obligasi Berkelanjutan IV SMART Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 1,5 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

 Selanjutnya, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk resmi dicatatkan di BEI senilai Rp 650 miliar.

Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Sukuk Mudharabah ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya