Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk, perusahaan bergerak dalam bidang angkutan laut dan aktivitas penunjang angkutan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo, Rabu (13/7/2022), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk menggelar IPO dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 1,11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100.
Baca Juga
Jumlah saham yang ditawarkan Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga penawaran saham perdana di kisaran Rp 190-Rp 240 per saham. Dengan demikian, perseroan akan peroleh dana IPO maksimal Rp 266,68 miliar.
Advertisement
Kemudian, perseroan mengadakan program alokasi saham karyawan (employee stock allocation atau ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 111,20 juta saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham. Program ESA telah ditetapkan berdasarkan Akta No.18/2022 pada 5 April 2022
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap penawaran umum perdana saham.
PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk didirikan pada April 1992 di Ambon, Kalimantan Timur bergerak di bidang Pelayaran Rakyat dan Nusantara dengan armada Landing Craft Tank (LCT) 100 dwt bernama LCT EKA. Hingga awal 2000, Perseroan berfokus pada penyediaan solusi logistik ke wilayah timur Indonesia, terutama di Maluku dan Irian Jaya dan 2002 terdapat penambahan armada LCT bernama EFILYA.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal IPO
Menyadari atas perlunya repair dan maintenance dalam bisnis pelayaran, pada 2005 telah didirikan perusahaan galangan yang terafiliasi di Samarinda dan perusahaan galangan di Gresik 2012.
Hal tersebut memberikan keunggulan kompetitif bagi perseroan untuk docking dan penyediaan kapal dengan desain struktur dan fungsional (custom) yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan dan daerah operasi client.
Perseroan semakin tumbuh dan berkembang serta melakukan inovasi, di mana pada 2007 telah mampu membuat serta mengoperasikan kapal aluminium pertama kali dan mendapatkan kontrak pertama di bidang offshore pada 2009 pada PT Total E&P Indonesia
Sementara itu, hingga 31 Desember 2021, Perseroan memiliki dan mengoperasikan lebih dari 100 unit berbagai macam armada yang terdiri atas crewboat, anchor handling tug supply vessel (ahts), platform support vessel (psv), utility vessel dan specialized vessel.
Dengan dukungan armada diatas perseroan mampu memberikan layanan di bidang penyewaan kapal, pekerjaan lepas pantai, logistik, engineering procurement construction dan training dan development.
Untuk saat ini perseroan telah berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur, memiliki 5 kantor wilayah dan pemeliharaan, training center dan afiliasi perusahaan galangan yang mampu memberikan layanan yang cakap dan handal berbasis safe, reliable dan efficient, dalam menyediakan sustainable total marine solution.
Jadwal:
-Masa penawaran awal pada 14-21 Juli 2022
-Perkiraan tanggal efektif pada 29 Juli 2022
-Perkiraan masa penawaran umum pada 2-4 Agustus 2022
-Perkiraan tanggal penjatahan pada 4 Agustus 2022
-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 5 Agustus 2022
-Perkiraan tanggal pencatatan saham pada BEI pada 8 Agustus 2022
Advertisement
37 Perusahaan Antre di Pipeline IPO Bursa
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan tengah antre di pipeline initial public offering (IPO).
Berdasarkan sektornya, masih didominasi oleh sektor consumer non-cyclicals. Adapun hingga 8 Juli 2022, terdapat 25 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI.
"Hingga saat ini, terdapat 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, ditulis Sabtu (9/7/2022).
Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat sembilan perusahaan dengan aset stakal kecil di bawah Rp 50 miliar. Kemudian 15 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Serta 13 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials
• 7 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
• 9 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
• 2 Perusahaan dari sektor Energy
• 2 Perusahaan dari sektor Healthcare
• 2 Perusahaan dari sektor Industrials
• 4 Perusahaan dari sektor Infrastructures
• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
• 3 Perusahaan dari sektor Technology
• 5 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic
Selain IPO, ada juga 23 korporasi yang akan mencatatkan 29 emisi dalam pipeline pencatatan obligasi dan sukuk.
Investor Pasar Modal Tembus 9 Juta SID, Dominan Generasi Muda
Sebelumnya, jumlah investor di pasar modal Indonesia terus mengalami kenaikan. Teranyar, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 9 juta SID.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menerangkan, jumlah investor pasar modal telah meningkat lebih dari 1,57 juta single investor identification (SID) atau 21 persen dari tahun sebelumnya. Sebagian besar merupakan generasi muda.
"Dari total jumlah investor pasar modal Indonesia tersebut, sebanyak 81,74 persen di antaranya, didominasi oleh investor muda,” ujar Inarno dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/6/2022).
Jumlah investor saham juga mengalami peningkatan menjadi 3,988,341 SID per 24 Juni 2022 atau bertambah lebih dari 536 ribu SID atau 15,6 persen dari tahun sebelumnya.
Raihan itu tidak lepas dari upaya BEI bersama otoritas terkait dalam melakukan edukasi, sekaligus menjamin perlindungan investor. Maka tak ayal minat investasi di Indonesia terus mengalami kenaikan.
"Tonggak pencapaian di pasar modal Indonesia tersebut diraih berkat dukungan, kolaborasi, dan sinergi yang baik antara OJK, self regulatory organization (SRO) serta seluruh stakeholders pasar modal Indonesia,” imbuh Inarno.
Hingga tengah tahun 2022, telah terlaksana 3.893 kegiatan edukasi pasar modal di seluruh Indonesia yang diikuti oleh 312.906 peserta. Sebagian besar kegiatan ini diadakan dengan dukungan dari GI BEI di seluruh Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 702.
Advertisement