Liputan6.com, Jakarta - Jaringan klinik digital Klinik Pintar menjalin kerja sama dengan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) untuk meluncurkan fasilitas laboratorium di mitra kliniknya.
Inisiatif tersebut berangkat dari perhatian Klinik Pintar terhadap masalah mendasar yang dialami oleh banyak klinik kesehatan swasta di Indonesia saat ini, yakni kurangnya kelengkapan layanan kesehatan dasar (primary care), misalnya fasilitas pengambilan sampel dan laboratorium klinis.
Baca Juga
Melalui laboratorium di dalam klinik rekanan, pasien tidak perlu lagi tes dan mengambil hasil di lokasi yang berbeda. Seluruh proses mulai dari konsultasi, tes, pemeriksaan, maupun rujukan ke dokter spesialis bisa berjalan dengan efisien.
Advertisement
Kemudian, melalui platform digital Klinik Pintar, hasil tes laboratorium bisa langsung terintegrasi dengan data Rekam Medis yang ada di klinik sehingga pasien bisa langsung menerima hasil lab secara digital, bersamaan dengan resume medisnya.
Chief Medical Officer Klinik Pintar, Eko Nugroho menyebut, kerja sama ini merupakan bagian dari misi perusahaan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia melalui pemberdayaan klinik.
"Pengadaan laboratorium adalah bagian dari upaya kami membangun lebih banyak Klinik Berdaya. Inisiatif ini juga sejalan dengan misi pemerintah yang kedepannya akan lebih fokus meningkatkan alokasi anggaran kepada penguatan primary care di Indonesia,” kata Eko dalam keterangan resminya, ditulis Rabu (27/7/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Layanan Laboratorium
Direktur Operasional dan Marketing Diagnos Dilly Dwiasri memaparkan Diagnos memiliki layanan laboratorium dan patologi yang lengkap. Laboratorium di Klinik Pintar bisa melayani berbagai kebutuhan tes seperti hematologi, fungsi hati, fungsi ginjal, lipid, diabetes, infeksi, hepatitis, dan urin.
"Kehadiran lab Diagnos di Klinik Pintar merupakan bentuk dukungan Diagnos yang konsisten dalam mendukung kemajuan kesehatan primer. Ditambah lagi, kami memberikan full support tidak hanya melalui penyediaan alat dan teknologi laboratorium paling modern, namun juga pengelolaan SDM dan operasional lab. Layanan ini pun bisa diakses di klinik maupun melalui pengambilan sampel di rumah (home service),” tutur Dilly.
Tak hanya itu, Eko menambahkan, selain menjadikan klinik mitra sebagai pusat pemeriksaan lewat adanya laboratorium, Klinik Pintar juga memberikan pilihan bagi mitra klinik untuk menyediakan layanan laboratorium melalui Sampling Corner.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Opsi bagi Pemilik Klinik
"Karena tidak semua punya kebutuhan yang sama untuk pengadaan laboratorium yang lengkap, kami menawarkan opsi bagi pemilik klinik untuk membuka sampling corner yang nantinya akan terintegrasi dengan ekosistem laboratorium sehingga pasien tetap bisa dilayani dengan cepat dan efisien,” ia menambahkan.
Eko menuturkan, saat ini, layanan laboratorium Klinik Pintar bersama Diagnos dapat diakses masyarakat Bekasi. Ke depannya, Klinik Pintar akan menambah layanan laboratorium klinik di kota-kota besar lainnya.
Sementara itu, Pemilik Klinik Permata Bunda Bekasi, Sumiyati mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiatif Klinik Pintar untuk menyediakan layanan laboratorium di kliniknya.
"Sebelum adanya laboratorium ini, kami harus mengirimkan sample lab ke tempat vendor yang letaknya jauh. Kini dengan adanya Laboratorium Diagnos di tempat kami, layanan kesehatan primer jadi semakin lengkap, dan tentunya akan membantu peningkatan mutu pelayanan kami, yang menjadi salah satu penentu dalam sistem akreditasi klinik.” ujar Sumiyati.
Saat ini, mitra Klinik Pintar berjumlah lebih dari 180 mitra dan tersebar di lebih dari 60 kota di Indonesia. Guna mengoptimalkan manfaat pada mitranya, Klinik Pintar terus mengembangkan bisnis para mitra klinik melalui berbagai layanan seperti laboratorium, layanan preventif, dukungan pengadaan rantai pasok obat dan alkes, serta digitalisasi operasional melalui Klinik OS (Operating System).
Dengan demikian, layanan kesehatan primer di Indonesia akan lebih kuat melalui berbagai program pemberdayaan klinik.
Bundamedik Ambil Alih Saham DGNS Rp 8,87 Miliar
Sebelumnya, PT Bundamedik Tbk (BMHS) mengambilalih 25 juta saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) senilai Rp 8,87 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (28/6/2022), PT Bundamedik Tbk mengambilalih saham DGNS itu setara dua persen dari total saham DGNS dari PT Bunda Investama Indonesia (BII). Pengambilalihan saham itu seiring pada 23 Juni 2022, perseroan dan BII telah menandatangani share sale and purchase agreement atau perjanjian jual beli saham.
“Transaksi dilakukan untuk menciptakan perusahaan pelayanan penunjang kesehatan yang lebih terintegrasi dan memperluas pangsa pasar DGNS serta menDGNSciptakan sinergi perusahaan lebih kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya,” tulis manajemen perseroan.
Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan konsolidasian perseroan sehingga memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perseroan.
Perseroan menyatakan, transaksi ini termasuk transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 42/POJK.04/2022 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan (POJK 42/2022) dan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha (POJK 17/2022).
Hal ini seiring Bundamedik sebagai pembeli memiliki hubungan afiliasi dengan BII sebagai penjual karena BII adalah pemilik atau pemegang saham dalam perseroan sebesar 57,37 persen dan DGNS merupakan anak perusahaan dari perseroan secara langsung dan tidak langsung dikendalikan oleh kelompok usaha Bundamedik.
Advertisement