Pelayaran Nasional Ekalya Tetapkan Harga IPO Rp 200

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk menawarkan 1,11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka IPO

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Agu 2022, 10:52 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 06:00 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk, perusahaan bergerak di bidang angkutan laut dan aktivitas penunjang angkutan menetapkan harga saham perdana Rp 200 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Harga saham perdana tersebut  berada di batas tengah dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 190-Rp 240 per saham. Mengutip laman e-ipo, ditulis Rabu (3/8/2022), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk menawarkan 1,11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan itu 255 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.Dengan harga yang ditawarkan Rp 200 per saham itu, perseroan meraup dana Rp 222,40 miliar dari IPO.

Perseroan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitment terhadap penawaran umum perdana saham.

Sementara itu, Perseroan mengadakan program alokasi saham karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) berdasarkan Akta No. 18/2022 tanggal 5 April 2022. Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi Perseroan menetapkan untuk mengalokasikan sebesar 20,5 saham atau sebesar 1,84  persen  dari jumlah saham  yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jadwal

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan sekitar 56,70 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam pengadaan kapal OSV (offshore support vessel) dan reactive kapal OSV (offshore support vessel).

Belanja modal ditujukan untuk pengembangan ekspansi armada dan layanan untuk kontrak baru dengan periode pengadaan pada 2022 – 2023 yang akan diikuti oleh Perseroan dan diadakan oleh kontraktor kontrak kerja sama (K3S).

Lalu, sekitar 16,97 persen akan digunakan untuk belanja modal atas rencana ekspansi usaha beberapa diantaranya mengakuisisi kepemilikan saham PT Multi Eximindo dalam Kazo Marine (M) SDN BHD yang berdomisili di Malaysia. PT Multi Eximindo merupakan pihak afiliasi Perseroan.

Selanjutnya, sekitar 17,99 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam pembangunan kantor pusat Perseroan dan sekitar 6,74 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam pembentukan Training Center.

Selain itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja, berupa biaya operasional yang timbul dari pembelian kapal OSV dalam pelaksanaan tender.

 

Jadwal:

Tanggal Efektif : 29 Juli 2022

Masa Penawaran Umum : 2 - 4 Agustus 2022

Tanggal Penjatahan Saham : 4 Agustus 2022

Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 5 Agustus 2022

Tanggal Pencatatan Saham : 8 Agustus 2022

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

36 Perusahaan Jalani Proses IPO, Dominan Sektor Konsumer Nonsiklikal

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada 36 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI hingga kini. Dari 36 perusahaan itu, sektor saham nonsiklikal yang mendominasi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga 27 Juli 2022, terdapat 29 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI.  Di samping itu, terdapat 55 perusahaan yang telah mencatatkan 73 emisi efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dan masih ada 19 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan EBUS.

“Hingga saat ini, terdapat 36 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata dia, ditulis Jumat, 29 Juli 2022.

Adapun rincian sektornya sebagai berikut:

-2 perusahaan dari sektor basic materials

-8 perusahaan dari sektor consumer siklikal

-9 perusahaan dari sektor consumer non siklikal

-2 perusahaan dari sektor energi

-2 perusahaan dari sektor healthcare

-3 perusahaan dari sektor industri

-2 perusahaan dari sektor infrastruktur

-2 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-2 perusahaan dari sektor teknologi

-4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya